Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Tahun ini mungkin saja menjadi tahun yang berat bagi industri rokok. Tengok saja, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang kinerja menurun di kuartal pertama di 2015.
Pangsa pasar Sigaret Kretek Tangan (SKT) Sampoerna mengalami penurunan sebesar 1,4 poin menjadi 8,2 pada kuartal pertama tahun 2015 dibandingkan periode yang sama pada tahun 2014.
"Preferensi perokok dewasa yang berubah dengan pesat, khususnya dalam segmen SKT, terbukti menjadi rintangan utama yang sangat menantang di tahun 2014 dan tren ini berlanjut hingga kuartal pertama tahun 2015," ujar Paul Janelle, Presiden Direktur Sampoerna melalui siaran pers, Rabu (22/4).
Janelle menuturkan tantangan industri rokok khusus SKT semakin berat menyusul kenaikan pajak cukai dan perubahan ketentuan pembayaran cukai. Sampoerna mengalami penurunan volume penjualan segmen SKT sebesar 22,9% pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013.
Meskipun ,dibandingkan dengan volume penjualan SKT Sampoerna yang sangat lemah di kuartal pertama 2014, volume penjualan SKT pada kuartal pertama 2015 tetap menunjukkan tren penurunan sebesar 7,1% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun - tahun sebelumnya.
Sampoerna melaporkan kenaikan pendapatan dan laba bersih selama kuartal pertama tahun 2015 dibandingkan dengan kinerja yang lemah di kuartal pertama tahun 2014. Perusahaan menghasilkan penjualan bersih sebesar Rp21,6 triliun pada kuartal pertama tahun 2015, mengalami kenaikan sebesar 17,7% dari Rp18,3 triliun pada kuartal pertama tahun 2014. Laba bersih tumbuh menjadi Rp2,9 triliun dari Rp2,8 triliun pada periode yang sama di tahun 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News