Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasar riset dari Bahana Sekuritas, sepanjang tahun 2019 industri rokok dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan volume penjualan sesuai dengan yang diharapkan. Diprediksi, volume penjualan sepanjang tahun mampu mengangkat market share (pangsa pasar) HMSP.
Menurut Bahana Riset, penguatan yang terjadi didorong oleh tren pangsa pasar HMSP, kinerja yang baik dari produk Dji Sam Soe, serta pertumbuhan volume yang positif dari produk PM Bold.
"Kami mempertahankan beli HMSP dengan target tidak berubah dari Rp 2.300," kata riset yang ditulis oleh Analis Bahana Sekuritas Givanni Dustin dan Avelino Wilson Basuki, Kamis (6/2)
Baca Juga: Jadi Andalan Nomor Wahid Bagi Philip Morris, Begini Rekomendasi Saham HMSP
Merujuk pada Philip Morris International volume penjualan industri rokok di Indonesia pada kuartal IV 2019 bertumbuh hingga 83,4 miliar menguat 5,6% (QoQ).
Dilihat secara periode yang sama tahun sebelumnya (YoY), angka tersebut naik 1,6%. Adapun sepanjang tahun 2019 industri rokok di Indonesia mencatatkan volume penjualan hingga 309,9 miliar, bertumbuh 1% (YoY).
Sementara itu, seperti yang telah diprediksi, pangsa pasar HMSP akhirnya bangkit dari tren lesunya. Tercatat pangsa pasar HMSP menguat 31,7% QoQ. Per kuarta IV 2019, volume penjualan HMSP tercatat mencapai 26,4 miliar, menguat 5,6% QoQ.
Akan tetapi, angka tersebut justru terkoreksi 1,9% YoY. Jika dilihat sepanjang tahun 2019, volume penjualan HMSP tercatat 98,4 miliar terkoreksi 3% dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Simak rekomendasi teknikal HMSP, TLKM dan PWON untuk hari ini
Dji Sam Soe (DSS) berkontribusi paling besar dalam penjualan produk HMSP. Sementara pangsa pasar produk Sampoerna A di kuartal IV yang sebesar 10,9% berada dalam tekanan.