kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pangkas utang, FASW galang dana dari rights issue


Selasa, 24 Oktober 2017 / 07:55 WIB
Pangkas utang, FASW galang dana dari rights issue


Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) akan menerbitkan saham baru lewat hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Perusahaan ini berencana meminta restu pemegang saham di akhir November mendatang.

FASW berencana menerbitkan maksimum 500 juta saham baru, dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Itu artinya, lewat penerbitan saham baru, perusahaan ini mengincar tambahan modal Rp 250 miliar. Jumlah saham yang akan diterbitkan ini sekitar 20,18% dari modal ditempatkan dan disetor per akhir September tahun ini.

Namun, jumlah ini bisa saja berubah tergantung pada keperluan dana yang dibutuhkan perusahaan dan harga pelaksanaan HMETD. Asal tahu saja, pada perdagangan kemarin, harga saham FASW melonjak 2,6% ke level Rp 4.730 per saham, dengan harga rata-rata dalam tiga bulan terakhir Rp 4.845 per saham.

FASW berniat menggunakan dana rights issue untuk beberapa hal. "Di antaranya untuk mengurangi liabilitas perusahaan, pengembangan usaha, dan menambah modal kerja," papar manajemen FASW dalam pernyataan resminya, Senin (23/10).

Lewat rights issue ini, produsen kertas dengan merek Fajar Paper ini berharap bisa mengurangi liabilitasnya dan memperbaiki debt to equity ratio (DER). Selain itu, saham baru ini akan meningkatkan jumlah saham beredar, sehingga dapat membuat saham FASW jadi semakin likuid.

Hingga kuartal III-2017, penjualan FASW meningkat 7,99% year on year (yoy) menjadi Rp 4,91 triliun. Kontribusi terbesar datang dari penjualan produk di dalam negeri yang berkontribusi 93,84% dari total penjualan perusahaan.

Sayangnya, kenaikan penjualan tak mampu meningkatkan laba perusahaan di periode ini. FASW hanya mampu mencatat laba bersih sebesar Rp 286,35 miliar selama sembilan bulan terakhir. Jumlah ini merosot 58,29% dari laba bersih periode sebelumnya sebesar Rp 686,64 miliar.

Ini karena adanya kenaikan beban pokok penjualan dan beban keuangan. FASW juga mengalami kerugian kurs sebesar Rp 33,7 miliar yang semakin menekan labanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×