kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi Telah Berakhir, Simak Prospek Kinerja Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA)


Senin, 26 Juni 2023 / 20:52 WIB
Pandemi Telah Berakhir, Simak Prospek Kinerja Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA)
ILUSTRASI. Pandemi Telah Berakhir, Simak Prospek Kinerja Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) pada tahun 2023 diprediksi tidak akan setinggi pada saat Indonesia masih berstatus pandemi Covid-19.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, keterisian pasien Covid-19 di rumah sakit
sudah menurun signifikan.

Apalagi, pemerintah sudah menetapkan status endemi bagi Indonesia. MIKA pun telah fokus meningkatkan pelayanan pada tindakan preventif dibanding pasien yang melakukan tindakan kuratif.

Baca Juga: Kunjungan Pasien Meningkat, Simak Proyeksi Kinerja Emiten Rumah Sakit

Di sisi lain, MIKA masih akan didukung oleh stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif bisa menjamin kebutuhan pasien untuk berobat di dalam negeri.

"Apalagi, pemerintah mendorong penduduk Indonesia untuk berobat di rumah sakit domestik di tengah tren berobat ke negara-negara tetangga," kata Nafan saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (26/6).

Berdasarkan riset tanggal 23 Mei 2023, Analis Sinarmas Sekuritas Michael Filbery mencatat, pendapatan MIKA pada kuartal I-2023 turun 6% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 1,03 triliun. Sejalan dengan itu, laba bersihnya merosot 14% yoy menjadi Rp 231 miliar.

Pendapatan rawat inap dan rawat jalan sedikit menurun. Di sisi lain, ada pertumbuhan moderat dalam jumlah hari rawat inap dan kunjungan rawat jalan. Meskipun hari rawat inap lebih banyak, pendapatan per hari rawat inap menurun sebesar 16% yoy pada kuartal I-2023.

Penurunan ini dapat dikaitkan dengan proporsi pendapatan BPJS yang lebih tinggi dan kontribusi yang lebih rendah dari pendapatan terkait Covid.  Average length of stay (ALoS) alias rata-rata hari menginap juga turun menjadi 2,8 hari dari 3,0 hari di kuartal I-2022.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham BSDE, INTP, MIKA, TOWR untuk Senin (12/6), IHSG Dibuka Turun

Menurut Michael, pendapatan MIKA akan terpengaruh oleh adanya proporsi pendapatan yang berasal dari BPJS. "Pasalnya, inflasi saat ini semakin mendorong keengganan orang untuk mengeluarkan  anggaran sendiri untuk perawatan kesehatan," ungkap Michael.

Namun, Michael masih membuka kemungkinan adanya pertumbuhan pendapatan mid-double-digit pada kuartal II-2023. Proyeksi ini didasarkan pada harapan adanya peningkatan moderat dalam jumlah hari rawat inap, terutama karena lebih banyak hari libur selama periode hari raya yang dapat mengarah pada peningkatan di ALoS dan Bed Occupancy Rate (BOR).




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×