Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) diyakini positif di tahun 2023. Hal ini seiring peningkatan layanan rumah sakit (RS) dan ekspansi penambahan RS.
Analis RHB Sekuritas Vanessa Karmajaya dalam riset 2 Februari 2023 mengungkapkan beberapa rencana ekspansi MIKA di tahun ini. Rencana MIKA antara lain mulai dari peningkatan layanan rumah sakit hingga layanan konsultasi berbasis aplikasi.
Emiten pengelola RS tersebut tengah menargetkan membuka tiga rumah sakit baru pada 2023 dan perkiraan tambahan 60-100 tempat tidur operasional dari rumah sakit yang ada.
Mengawali tahun 2023, MIKA secara resmi telah membuka dan mengoperasikan rumah sakit baru yang berlokasi di Pamulang, Tangerang Selatan, dan Slawi, Jawa Tengah. Kedua rumah sakit itu menambah deretan jumlah rumah sakit yang dikelola MIKA yang menjadi sebanyak 29 rumah sakit.
Baca Juga: Anggarkan Capex Rp 800 Miliar, Ini Rencana Ekspansi Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA)
Vanessa mengamati bahwa ekspansi MIKA selanjutnya adalah membuka dua rumah sakit baru setiap tahunnya mulai 2024 dan seterusnya. MIKA juga sedang mempertimbangkan strategi akuisisi, tetapi hal itu masih sebatas kemungkinan.
MIKA pun berencana untuk membuka sejumlah Layanan Unggulan (Center Of Excellence) seperti layanan Radiotherapy yang dibuka di Bekasi awal tahun ini. Langkah ini dinilai positif dalam meningkatkan lalu lintas dan meningkatkan margin MIKA.
Untuk inisiatif digital, emiten rumah sakit swasta ini terus mematangkan sistem pemrosesan data atau implementasi SAP untuk tahun 2023 dan aplikasi seluler. Dengan menggunakan solusi Healthcare SAP, manajemen rumah sakit dapat bekerja lebih cepat dalam melayani pasien.
Selain itu, MIKA terus menjalin kemitraan yang lebih kuat dengan beberapa perusahaan -perusahaan asuransi. Strategi ini dianggap bisa memperkuat operasi dan efisiensi, serta meningkatkan pelayanan.
Baca Juga: Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) Operasikan 2 Rumah Sakit Baru pada Awal Tahun 2023
Analis Henan Putihrai Jono Syafei memproyeksikan kinerja MIKA di tahun ini akan bertumbuh. Sebab, emiten rumah sakit swasta ini akan berekspansi dengan pembangunan rumah sakit baru dan penambahan kapasitas tempat tidur.
"Fasilitas pelayanan yang lebih kompleks dan meningkatnya mobilitas masyarakat dapat mendorong kinerja MIKA ke depannya," ujar Jono saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (15/2).
Terlebih, Jono melihat, MIKA memiliki neraca keuangan yang sehat. Sehingga, arus kas yang positif dapat mendukung ekspansi di masa mendatang.
Henan Putihrai melihat pendapatan MIKA akan mencapai Rp 4,0 triliun di 2022 dan bisa mencapai Rp 4,4 triliun di 2023. Dari sisi bottom line, laba bersih MIKA tahun lalu dan tahun ini diproyeksikan masing-masing mencapai Rp 900 miliar dan Rp 1 triliun.
Baca Juga: Simak Strategi Emiten Rumah Sakit untuk Genjot Kinerja di Tahun 2023
Sementara, RHB Sekuritas memproyeksikan pendapatan MIKA bisa mengarah ke Rp 4,5 triliun-Rp 4,7 triliun atau naik sekitar 13%-15% year on year (YoY) di tahun 2023. Dari situ, margin EBITDA diharapkan sebesar 36%- 38%, tetap stabil secara tahunan mengingat tiga rumah sakit baru yang dibuka pada tahun 2023.
Menurut Vanessa, kenaikan average selling price (ASP) layanan dan peningkatan intensitas akan mendorong pertumbuhan secara besar-besaran. MIKA melihat kontribusi keduanya bakal meningkat sebesar 7%-8% sementara volume layanan tumbuh sebesar 5%-8% di tahun ini.
Sementara, kenaikan tarif Indonesia Case-Based Groups (INA CBG) dan skema Coordination of Benefit (COB) dengan BPJS Kesehatan dianggap berdampak minimal bagi keuangan MIKA.
Untuk diketahui, tarif rumah sakit yang melayani pasien BPJS Kesehatan telah naik sebesar 9,5% di Januari 2023. Sementara, CoB akan memberikan ruang bagi MIKA untuk menaikkan harga jasa yang memungkinkan premi Kelas 2 untuk diupgrade ke kelas VIP.
Baca Juga: Mengulik Saham-Saham Pilihan Analis dalam Rekomendasi Saham Hari Ini
Menurut Vanessa, tarif yang lebih tinggi seharusnya positif, tetapi dampaknya minimal. Sebab, pendapatan pasien BPJS berkisar antara 6%-17% terhadap MIKA per kuartal ketiga 2022.
Senada, Jono melihat kontribusi dari pelayanan BPJS termasuk kecil, tidak sampai 20%. Sehingga dinilai tidak akan terlalu mempengaruhi kinerja MIKA.
Jono merekomendasikan buy untuk MIKA dengan target harga di Rp 3.300 per saham. Vanessa juga merekomendasikan buy untuk MIKA tetapi dengan target harga lebih rendah di Rp 3.200 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
