Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
“Lesunya permintaan timah dunia diduga merupakan dampak pandemi Covid-19 yang membuat sejumlah negara memberlakukan lockdown atau pembatasan sosial, sehingga aktivitas industri pun melambat,” sambung dia.
TINS mencatatkan produksi bijih timah sepanjang kuartal I-2020 sebesar 15.217 ton , turun 29,5% dari volume pada 2019 yang mencapai 21.610 ton. Sebanyak 84% dari realisasi produksi kuartal I-2020 berasal dari penambangan darat, sedangkan 16% sisanya berasal dari penambangan laut.
Baca Juga: Urung mengeksekusi buyback saham, PT Timah (TINS) pilih fokus jaga arus kas
Adapun volume produksi logam pada kuartal I-2020 mencapai 14.133 MT , turun dibandingkan realisasi produksi pada kuartal I-2019 yang sebesar 16.302 MT. Volume penjualan logam pada kuartal I-2020 sebesar 17.553 MT, naik jika dibandingkan dengan volume kuartal I-2019 yang hanya 12.553 MT.
Ke depan, TINS akan tetap melakukan kebijakan dan strategi efisiensi, di antaranya memangkas operational expenditure (opex) sampai dengan 30%, sedangkan penggunaan belanja modal atau capital expenditure (capex) diprioritaskan kepada hal yang mendukung pencapaian produksi TINS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News