Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT) dipantau Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT) di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA),” kata Bursa dalam pengumuman tanggal 14 Juli 2025.
Melansir RTI, saham PSAT saat ini ada di level Rp 2.720 per saham pukul 15.30 WIB. Dalam sepekan, harga saham PSAT naik 141,56%.
Baca Juga: Baru IPO, Saham Pancaran Samudera Transport (PSAT) Sudah Dipantau Bursa
Kata Bursa, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
Informasi terakhir mengenai PSAT adalah informasi tanggal 8 Juli 2025 yang dipublikasikan melalui website Bursa Efek Indonesia perihal pencatatan saham dari penawaran umum.
Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham PSAT tersebut, Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.
Oleh karena itu para investor diharapkan untuk melakukan beberapa hal.
Pertama, memperhatikan jawaban PSAT atas permintaan konfirmasi Bursa. Kedua, mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya.
Ketiga, mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
“Terakhir, mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi,” tutur Bursa.
Asal tahu saja, PSAT baru saja melantai di Bursa pada Selasa (8/7) lalu. Dalam debutnya pekan lalu, PSAT membuka perdagangan dengan melesat 25% ke level Rp 1.125 per saham.
Baca Juga: Gelar IPO, Pancaran Samudera (PSAT) Bidik Perluasan Pangsa Pasar
Adapun emiten pelayaran ini menetapkan harga penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) di harga Rp 900. PSAT menawarkan 222,35 juta saham.
Jumlah itu setara dengan 15% dari modal ditempatkan setelah penawaran umum. Dengan demikian, PSAT berhasil mengumpulkan dana segar sebesar Rp 200,1 miliar.
Sebagian besar dana hasil IPO, yakni Rp 175 miliar akan digunakan oleh anak usaha PSAT, PT Pancaran Karya Shipping (PKS), untuk pembelian dua unit kapal bulk carrier.
Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas menyatakan, pergerakan saham PSAT yang naik tinggi setelah initial public offering (IPO) memang tidak wajar.
Apalagi, kenaikan harga tersebut tidak diikuti dengan aksi korporasi lanjutan. “Walaupun sebenarnya kinerja fundamentalnya bagus, tetapi kenaikan sahamnya tidak tercermin dari faktor aksi korporasi lanjutan,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (15/7).
Hal tersebut pun membuat pelaku investor seharusnya bisa lebih hati-hati dengan pergerakan saham PSAT. Investor juga bisa cenderung akan melakukan aksi profit taking.
Alhasil, Nafan belum memberikan rekomendasi untuk PSAT.
Selanjutnya: Kemenkeu Sebut Efisiensi Anggaran 2026 Tergantung Keputusan Presiden
Menarik Dibaca: Mau Basah,Berlumpur,atau Romantis? ATV Ubud Ada Rute Rahasia Buat Semua Gaya Liburan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News