Reporter: Anna Maria Happy | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pamor emas sebagai safe haven kembali terlihat. Ketika beberapa komoditas melemah, harga emas justru menguat. Kontrak pengiriman emas untuk Agustus di Nymex, per Senin (4/6) pukul 17.45 WIB, senilai US$ 1.625,1 per ons troi, atau naik 0,18% dari hari sebelumnya. Namun di perdagangan siang hari, pukul 11.30 WIB, emas sempat menyentuh US$ US$ 1.618 per ons troi.
Sun Yonggang, Analis Everbright Futures Co, unit terbesar perusahaan investasi di China, menuturkan, penurunan tersebut disebabkan aksi ambil untung para pelaku pasar. "Setelah mendapatkan keuntungan yang besar, adalah normal jika pemodal mencari lahan investasi yang lain," ujar dia, seperti dikutip Bloomberg, kemarin (4/6).
Dia menambahkan status emas sebagai safe haven seakan kembali muncul dalam perdagangan kemarin. Hanya kekuatan dollar Amerika Serikat (AS), yang bisa membatasi gerak harga emas.
Analis Harvest International Futures, Tonny Mariano, menuturkan, aksi profit taking alias ambil untung menyebabkan harga emas turun dibandingkan hari sebelumnya. Namun, dia menilai, pekan ini emas memiliki prospek yang positif. Dia melihat, pasar telah merubah cara pandang terhadap emas yang bergerak bersamaan aset beresiko.
Status emas sebagai aset aman menjadikan alasan oleh pelaku pasar untuk menjadikan emas sebagai aset investasi. "Asalkan masih bergerak di angka US$ 1.600, maka emas masih punya potensi untuk naik," kata dia. Kondisi Eropa yang masih belum membaik, menurut Tonny, akan memicu pasar kembali menggenggam emas.
Analis Harvest International Futures, Ibrahim, sepakat, kalau di pekan ini harga emas berpotensi menguat. Meski ada bayang-bayang data dari Eropa yang kurang baik. Tingkat pengangguran di Eropa, naik dari 8,1% menjadi 8,2%.
Ibrahim menduga harga emas bisa menyentuh level US$ 1.643 di pekan ini. Sedangkan level bawah yang bisa disentuh US$ 1.585.
Data yang paling ditunggu oleh pelaku pasar saat ini adalah, hasil pemilu Yunani yang akan dilaksanakan pada 17 Juni mendatang. Rumor yang tersebar, Yunani akan hengkang dari zona euro. Jika ini terjadi, emas akan diterpa sentimen negatif.
Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran karena Yunani akan keluar dan meninggalkan utang senilai US$ 1 triliun. Akibatnya, mendekati tanggal tersebut, harga emas bisa menyentuh US$ 1.500. "Bukan hanya krisis ekonomi, tetapi krisis politik yang terjadi di Eropa karena oposisi tidak proaktif dengan kebijakan bailout," ujar Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News