kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Paling likuid, seri baru FR0091 jadi incaran peserta lelang SUN (6/7)


Selasa, 06 Juli 2021 / 19:03 WIB
Paling likuid, seri baru FR0091 jadi incaran peserta lelang SUN (6/7)
ILUSTRASI. Dari total penawaran yang masuk pada lelang SUN, pemerintah menyerap sebanyak Rp 34 triliun.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini, Selasa (6/7). Berdasarkan data DJPPR, total penawaran yang masuk sebesar pada lelang kali ini mencapai Rp 83,40 triliun. 

Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan Rp 69,95 triliun pada lelang SUN yang digelar sebelumnya, yakni Selasa (22/6). Dari total penawaran yang masuk, pemerintah menyerap sebanyak Rp 34 triliun pada lelang kali ini, lebih tinggi daripada target indikatif Rp 33 triliun. 

Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha menilai, kondisi likuiditas yang sangat berlimpah menjadi faktor utama yang membuat jumlah penawaran masuk pada lelang kali ini meningkat. Berlakunya PPKM Darurat juga menjadi penyebab likuiditas semakin besar.

“PPKM Darurat tentun menghambat proses pemulihan ekonomi, bukan tidak mungkin, pembatasan sosial ini juga diperpanjang setelah berakhir pada 20 Juli mendatang. Pada akhirnya, kelompok perbankan saat ini kesulitan untuk menyalurkan kredit, akhirnya, dana tersebut dialihkan ke SBN yang jelas aman dan bebas risiko,” kata Yudha kepada Kontan.co.id, Selasa (6/7).

Baca Juga: Likuiditas berlimpah, penawaran masuk pada lelang SUN (6/7) membeludak

Selain itu, Yudha juga menyebut, spread SBN terhadap inflasi, suku bunga acuan, maupun yield US Treasury memang atraktif. Jadi SBN tidak hanya aman, tapi menawarkan imbal hasil yang juga menarik. Adanya seri baru yang diterbitkan pemerintah juga menambah minat para peserta untuk melakukan positioning pada seri-seri tersebut.

Seri baru yang diterbitkan pemerintah adalah seri FR0090 yang akan jatuh tempo pada 15 April 2027, seri FR0091 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2032, dan seri FR0092 yang jatuh tempo pada 15 April 2042.

Bahkan, seri FR0091 menjadi yang paling banyak diburu para peserta dengan jumlah penawaran masuk mencapai Rp 33,97 triliun. Yudha menyebut, seri ini merupakan salah satu yang paling likuid, sehingga tak mengherankan ketika jadi incaran para peserta lelang. 

Baca Juga: Berkat inflow dari lelang SUN, rupiah berpotensi menguat besok Rabu (7/7)

Sementara dari sisi yield yang dimenangkan, Yudha melihat pada lelang kali ini masih cukup terjaga. Kekhawatiran akan terjadi supply pressure pun tak terjadi. Hal ini seiring dengan sikap pemerintah yang tidak agresif. Sekalipun jumlah penawaran yang masuk tinggi, pemerintah tidak menyerap besar-besaran. 

“Jadi ke depan, tren positif di pasar primer ini sepertinya masih akan berlanjut, apalagi likuiditas juga masih akan berlimpah. Dari sentimen global, sikap Amerika Serikat (AS) juga masih akan berhati-hati dan tidak serta melakukan tapering dalam waktu dekat,” tutup Yudha.

Berikut besaran rincian serapan masing-masing seri sekaligus besaran yield rata-rata tertimbangnya:

1. SPN12211007 yang jatuh tempo pada 7 Oktober 2021. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 3,55 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 3%.

2. SPN12220707 yang jatuh tempo pada 7 Juli 2022. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 3,25 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1,7 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 3,35%.

3. FR0090 yang jatuh tempo pada 15 April 2027. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 22,69 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 11,45 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 5,44%.

4. FR0091 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2032. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 33,97 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 12 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,58%.

5. Seri FR0088 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2036. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 2,88 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1,55 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,41%.

6. Seri FR0092 yang jatuh tempo pada 15 April 2042. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 15,14 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 6,1 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 7,29%.

7. Seri FR0089 yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2051. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 1,99 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 60 miliar dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,93%.

Baca Juga: Penawaran masuk pada lelang SUN mencapai Rp 83 triliun pada Selasa (6/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×