kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pakuwon segera lunasi utang Rp 400 miliar


Kamis, 12 Juni 2014 / 19:10 WIB
Pakuwon segera lunasi utang Rp 400 miliar
ILUSTRASI. Ada sederet makanan pembawa sial yang dianggap dapat menghapus keberuntungan menurut kepercayaan Cina kuno


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) akan segera membayar utang jatuh tempo sebesar Rp 400 miliar di tahun ini. Utang itu merupakan pokok dan bunga utang dari beberapa pinjaman jangka panjang yang diperoleh PWON untuk ekspansinya.

Minarto Basuki, Direktur Keuangan PWON mengatakan, untuk menjaga rasio utang, PWON tidak membayar utang jatuh tempo dengan pinjaman baru, melainkan dari kas internal. Toh, posisi kas PWON masih cukup kuat, mencapai Rp 2,18 triliun per Maret 2014. "Dana dari hasil recurring income dan cash balance masih besar, jadi tidak perlu pinjaman baru," ujarnya di Jakarta, Kamis (12/6).

Jika dikurangi dengan utang jatuh tempo di tahun ini, PWON tercatat masih memiliki utang bank jangka panjang sebesar Rp 1,28 triliun. Utang itu berasal dari Bank CIMB Niaga sebesar Rp 811,18 miliar, Bank Mandiri Rp 320 miliar, BCA sebesar Rp 314,8 miliar, dan ICBC Indonesia sebesar Rp 234,7 miliar.

Rerata bunga pinjaman bank PWON cukup tinggi, sekitar 10,75% hingga 11,25%. PWON juga masih memiliki plafon utang obligasi wajib konversi sebesar Rp 613,35 miliar yang akan jatuh tempo pada Juli 2016 mendatang. Jika ditotal, liabilitas PWON saat ini mencapai Rp 5,12 triliun, dengan ekuitas Rp 4,5 triliun.

Karena tak ingin menambah utang, PWON akan mencari dana lewat penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu alias private placement. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PWON sudah menyetujui private placement PWON dengan melepas saham sebanyak-banyaknya 4,81 miliar saham atau sejumlah 10% dari modal disetor.

Harganya sekitar Rp 363 per saham. Sehingga, manajemen mengincar dana segar sekitar Rp 1,7 triliun. Sayangnya, Minarto masih belum menentukan siapa yang menjadi pembeli strategis atas aksi korporasinya tersebut. "Kami masih jajaki stanby buyernya. Ini juga sebagai cadangan opsi jika membutuhkan dana besar," ujarnya.

Tahun ini, PWON memang terlihat lebih berhati-hati dalam berekspansi. Lihat saja, target marketing sales PWON tahun ini diprediksi stagnan sebesar Rp 3 triliun. Hingga Mei, PWON baru membukukan 30% dari target marketing sales akhir tahun.

Namun, untuk mendongkrak penjualannya, pada semester dua tahun ini PWON akan merilis beberapa proyek, salah satunya adalah Grand Pakuwon yang berlokasi di wilayah Surabaya Barat. Proyek perumahan yang berdiri diatas lahan seluas 127 hektar (ha) ini akan dipasarkan dan dikembangkan secara bertahap.

Direktur Pengembangan Bisnis PWON, Ivy Wong menambahkan, PWON tengah membidik beberapa lahan baru untuk diakuisisi. Perseroan menyiapkan dana hingga Rp 300 miliar untuk akuisisi lahan baru. Namun, PWON masih akan fokus mengembangkan bisnisnya di daerah Jakarta dan Surabaya.

Pada perdagangan Kamis (12/6) saham PWON memerah 2% ke level Rp 379 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×