Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) sepanjang 2019 naik 1,69% dari Rp 7,08 triliun menjadi Rp 7,2 triliun. Meski pendapatan naik tipis, laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk tumbuh lebih tinggi.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tumbuh 7,09% dari Rp 2,54 triliun menjadi Rp 2,72 triliun. Laba bersih tahun berjalan sebenarnya masih tumbuh 14,49% dari Rp 2,83 triliun menjadi Rp 3,24 triliun. Namun sebesar Rp 520,26 miliar digunakan untuk kepentingan non pengendali.
Baca Juga: Analisa teknikal untuk saham emiten CTRA, PWON, BSDE, dan SMRA
Bila melihat laporan keuangan Pakuwon Jati, Senin (11/5), kenaikan laba didorong oleh keuntungan kurs mata uang asing sebesar Rp 130,12 miliar. Padahal pada tahun 2018 pos ini rugi Rp 189,33 miliar.
Peningkatan laba juga didorong oleh adanya keuntungan bersih atas instrumen keuangan derivatif sebesar Rp 25,45 miliar. Padahal tahun 2018 mencatatkan kerugian Rp 7,51 miliar.
Keuntungan ini disebabkan adanya perjanjian cancellable call spread with fixed premium payment dengan Standard Chartered Bank dan Deutsche Bank AG untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang terhadap Notes 2024 dalam Dollar Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, peningkatan pendapatan PWON didorong oleh naiknya penjualan kondominium dan kantor hingga 36,94% dari Rp 2,22 triliun menjadi Rp 3,04 triliun. Penjualan ini menyumbang 42,22% ke total pendapatan PWON.
Kenaikan juga terjadi pada pos pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan dari Rp 2,31 triliun menjadi Rp 2,46 triliun. Sementara penjualan tanah dan bangunan turun signifikan 66,42% dari Rp 1,39 triliun menjadi Rp 466,05 miliar.
Baca Juga: PSBB berlaku, Pakuwon Jati (PWON) beri kelonggaran pembayaran sewa untuk April-Mei
Kemudian, beban pokok pendapatan tercatat naik 3,63% dari Rp 3,03 triliun menjadi Rp 3,14 triliun.
Di sisi lain, liabilitas PWON turun 17,71% dari Rp 9,71 triliun menjadi Rp 7,99 triliun. Sementara itu, ekuitas tercatat tumbuh 18,16% dari Rp 15,31 triliun menjadi Rp 18,09 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News