Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Saat ini, konten video sangat memengaruhi konsumen untuk membeli sebuah produk. Melalui platform yang tepat, pertumbuhan bisnis dapat meningkat pesat. Second Step Coffee, supplier kopi asal Bekasi, turut merasakan manfaat ini setelah mengelola bisnisnya dengan Tokopedia dan TikTok Shop Seller Center.
Biji kopi berkualitas tinggi dari petani nusantara yang dipanggang dengan resep spesial merupakan produk unggulan Second Step Coffee. Di awal memulai bisnis, pendiri Second Step Coffee menemukan bahwa baru sedikit roastery di Bekasi yang memasarkan produk mereka secara online.
“Tanpa disadari, mayoritas pria lebih suka dengan UI/UX Tokopedia, dan konsumen kopi, kebanyakan pria. Jadi dengan produk Second Step Coffee, tentu sangat tepat jika memutuskan untuk berjualan di Tokopedia,” ujar Brand Manager Second Step Coffee.
Selain menghasilkan produk yang berkualitas, ia juga mengikuti perkembangan tren pasar agar bisnis Second Step Coffee dapat terus bertumbuh. Melihat dampak konten video terhadap penjualan produk, Second Step Coffee kemudian memutuskan mengintegrasikan bisnisnya di Tokopedia dengan TikTok Shop.
“Terjadi perubahan kebiasaan di market. Rasional buying menjadi buying through discovery. Faktor penentu buyer membeli berada di konten atau testimoni orang di konten,” tuturnya membeberkan alasan membuka toko di TikTok Shop.
Saat ini jumlah konten kreator TikTok telah mencapai 8 juta, sedangkan pengguna Tokopedia dan TikTok Shop tercatat sekitar 200 juta. Pendiri Second Step Coffee menyadari keunggulan ini dapat digunakan sebagai peluang luar biasa untuk meluaskan jangkauan pasarnya.
“Setelah terintegrasi, traffic toko menjadi lebih tinggi lebih dari dua kali lipat, sehingga konsumen jadi tahu toko saya sudah official dan lebih trusted,” imbuhnya.
Manfaat lain yang dirasakan pendiri Second Step Coffee melalui Tokopedia dan TikTok Shop Seller Center adalah kemudahan pengelolaan operasional bisnis, terutama dalam melayani pelanggan dan menganalisis kinerja bisnis.
“Dulu saya kesulitan untuk setup voucher. Selain itu juga sulit menangani komplain dan chat pelanggan. Begitu pula untuk menganalisis performa toko,” ungkapnya.
Dengan Tokopedia dan TikTok Shop Seller Center, penjual bisa mengelola toko hanya dari satu dashboard. Pemilik usaha tidak perlu berpindah platform sehingga pengaturan dan pemantauan bisnis dapat lebih efektif dan efisien. “Efisiensi kerja tim jadi sangat baik, karena memangkas waktu dalam satu dashboard,” puji pendiri Second Step Coffee.
Dengen berpindah ke Tokopedia dan TikTok Shop Seller Center, bisnis Second Step Coffee pun ikut terungkit. Transaksi bisnis mulai meningkat, ditopang bertambahnya kepercayaan pelanggan seiring penguatan branding toko melalui konten-konten video yang efektif.
“Kredibilitas toko dan konten menjadi paduan yang menarik bagi konsumen. Jadi konsumen lebih memiliki faktor (pendorong) untuk membeli,” pungkasnya.
Selanjutnya: OJK Dorong Konsolidasi BPR Berdasarkan Permodalan dan Skala Bisnis
Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart Periode 1-15 Juni 2025, Es Krim Oreo Beli 2 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News