kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pada Tahun Ini, Harta Djaya Karya (MEJA) Targetkan Pendapatan Rp 63 Miliar


Rabu, 14 Februari 2024 / 09:18 WIB
Pada Tahun Ini, Harta Djaya Karya (MEJA) Targetkan Pendapatan Rp 63 Miliar
ILUSTRASI. PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) atau Interra, perusahaan jasa desain konsultasi, kontraktor pelaksana interior dan pabrikasi furnitur.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) menargetkan pendapatan Rp 63 miliar di tahun 2024. Direktur Utama MEJA Richie Adrian Hartanto mengatakan, MEJA mengincar pendapatan sebesar Rp 63 miliar di tahun 2024.

“Namun, kami yakin kemungkinan di kuartal II 2024 sudah tercapai,” ujarnya awal pekan ini.

Untuk pertumbuhannya, pertumbuhan pendapatan MEJA di tahun ini sekitar 40% dari total pendapatan di tahun 2023. Namun, Richie belum merinci berapa total pendapatan MEJA di tahun 2023.

“Target laba kami di tahun ini sekitar 12% dari total revenue yang didapatkan Perseroan,” paparnya.

Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) Targetkan Kenaikan Penjualan Komoditas Inti Tahun Ini

MEJA sendiri resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (12/2). MEJA menjadi emiten ke-14 yang listing di BEI pada tahun 2024. MEJA berhasil mengantongi dana segar Rp 49,44 miliar dari aksi ini. 

Rencananya, dana hasil IPO MEJA akan digunakan untuk beberapa hal. Sekitar 72% atau Rp 32,716 miliar akan digunakan untuk modal kerja perseroan antara lain namun tidak terbatas untuk pembelian persediaan bahan baku, biaya kontraktor, desain interior dan pengadaan furnitur.

”Anggaran belanja modal akan kami pakai untuk proyek tersebut yang nilainya sekitar Rp 30 miliar,” paparnya.

Lalu, sekitar 24% atau Rp 10,905 miliar akan digunakan untuk pembelian aset tetap berupa peralatan kerja kantor peralatan kerja proyek dan kendaraan.

“IPO ini juga akan memberikan peluang bagi Perseroan untuk membentuk kemitraan strategis yang lebih erat dan merambah pasar industri konstruksi dengan lebih luas,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×