kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Harta Djaya Karya (MEJA) Incar Proyek Baru Rp 200 Miliar pada Tahun 2024


Senin, 12 Februari 2024 / 14:27 WIB
Harta Djaya Karya (MEJA) Incar Proyek Baru Rp 200 Miliar pada Tahun 2024
Pencatatan perdana saham PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta (12/2/2024).


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) mengincar proyek baru sebesar Rp 200 miliar pada tahun 2024.

MEJA resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini (12/2). MEJA menjadi emiten ke-14 yang listing di BEI pada tahun 2024.

Pada perdagangan perdana, hingga pukul 09:01 WIB, saham MEJA naik 9,7% ke posisi harga Rp 113 per saham. Namun, hingga pukul 09.01 WIB, harga saham MEJA turun 5,83% ke Rp 97 per saham.

Baca Juga: Harta Djaya Karya (MEJA) Targetkan Pendapatan Rp 63 Miliar Sepanjang Tahun 2024

Perusahaan dekorasi eksterior dan interior ini menawarkan sebanyak 480 juta saham dalam initial public offering (IPO) dengan harga penawaran umum sebesar Rp 103 per saham. Jumlah saham itu setara dengan 25,03% dari modal disetor setelah IPO yang ditawarkan.

Dengan begitu, MEJA berhasil mengantongi dana segar Rp 49,44 miliar. Bertindak sebagai penjamin emisi adalah MNC Sekuritas dan Erdikha Elit Sekuritas.

Direktur Utama MEJA Richie Adrian Hartanto mengatakan, Perseroan memiliki beberapa klien perusahaan besar, seperti Bank Mandiri (BMRI), Bank BJB (BJBR), Traveloka, dan Goodyear.

Untuk proyek di Bank Mandiri dikerjakan di dua tempat, yaitu Palembang dan Semarang. Selanjutnya, ada di Asian Development Bank dan Kemendikbud.

“Proyek yang lagi on-going di tahun ini sekitar Rp 18 miliar. Sementara, yang lagi pitching ada sekitar Rp 200 miliar,” ujarnya saat ditemui usai IPO MEJA, Senin (12/2).

 

Melansir prospektus, MEJA memiliki usaha di bidang pembangunan sebagai pemborong pekerjaan bangunan, jasa konsultan desain interior dan perdagangan furnitur pada 2012.

Titik tolak perkembangan MEJA bermula saat diberi kesempatan untuk menjadi vendor di berbagai Instansi seperti Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Kepolisian Republik Indonesia, dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Pada 2021, perseroan terpilih menjadi salah satu kontraktor di Proyek Revitalisasi Taman Ismail Marzuki. Sementara itu, tahun berikutnya, perseroan mendapatkan proyek pengerjaan interior untuk BUMN Bank Mandiri dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI). 

Hingga saat ini, perseroan memiliki fokus dalam tiga segmen bisnis, yakni konsultasi desain, pelaksana kontruksi interior dan pabrikasi furnitur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×