kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pada Era Industri 4.0, Sinergi dalam Edukasi Blockchain dan Kripto Menjadi Penting


Rabu, 05 Juni 2024 / 21:42 WIB
Pada Era Industri 4.0, Sinergi dalam Edukasi Blockchain dan Kripto Menjadi Penting
CEO Indodax Oscar Darmawan dalam acara Indodax Goes to Campus di Universitas Indonesia


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dalam era Industri 4.0, teknologi seperti blockchain, Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan robotika memainkan peran penting dalam menghubungkan industri secara efisien. Namun, teknologi blockchain masih tergolong baru, sehingga edukasi kepada masyarakat tetap diperlukan. 

CEO Indodax, Oscar Darmawan, menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang teknologi blockchain. Ia menyatakan bahwa blockchain adalah langkah global yang perlu dipelajari dengan seksama, meskipun tidak semua orang perlu berinvestasi di dalamnya.

Pemerintah Indonesia, bersama negara lain seperti China, mendorong penggunaan mata uang digital. Proyek Garuda, yang bertujuan merancang rupiah digital tanpa bentuk fisik, merupakan langkah besar dalam adaptasi mata uang digital.

Baca Juga: Token Real World Assets (RWA) Diproyeksikan Mendominasi Dunia Kripto ke Depan

Namun, tantangan tetap ada karena masyarakat berpendapat bahwa semua barang berharga harus memiliki bentuk fisik. Padahal, kini kita berada di era di mana banyak barang mulai berubah menjadi bentuk digital.

Bitcoin, sebagai aset digital terbesar kedelapan di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, menarik minat banyak pihak sebagai aset safe haven. Koreksi harga dianggap penting untuk menjaga stabilitas pasar, dan keterlibatan perusahaan aset manajemen terkemuka seperti BlackRock menambah kepercayaan pada Bitcoin.

"Bitcoin sering disebut emas digital karena harganya ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Bitcoin dianggap sebagai aset safe haven di tengah ketidakstabilan ekonomi global," ujar Oscar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/6).

Baca Juga: Transaksi Kripto Indonesia Capai Rp 211 Triliun Per April, Lampaui Capaian Tahun 2023

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mendukung penyesuaian regulasi aset kripto. Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Bappebti, Tirta Karma Senjaya, menambahkan bahwa langkah ini penting untuk memperkuat pasar keuangan dan memastikan masyarakat memahami risiko dan peluang dari investasi kripto.

Acara Indodax Goes to Campus di Universitas Indonesia menampilkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Oscar dan Tirta. Mereka mengajak masyarakat untuk terus belajar demi mencapai pemahaman yang lebih baik tentang masa depan keuangan global.

Oscar menambahkan, program Indodax Goes to Campus mendekatkan dunia kripto kepada generasi muda. Melalui kegiatan ini, pihaknya memberikan pengetahuan tentang investasi kripto dan berinteraksi langsung dengan mahasiswa.

Baca Juga: Pasar Kripto Menanjak, Altcoin Bisa Jadi Pilihan Investor Raih Untung

Ia juga menjelaskan tentang Indodax Academy yang menyediakan edukasi gratis melalui berbagai platform Indodax seperti website, YouTube, dan media sosial.

Tirta menambahkan, menghadirkan Indodax ke kampus adalah langkah tepat. Menurutnya, mahasiswa adalah segmen yang aktif dalam dunia digital dan memiliki potensi besar untuk menjadi pelaku utama dalam pasar kripto di masa depan.

"Kami berharap dapat memperkuat pemahaman dan keterampilan finansial mahasiswa serta membuka wawasan baru tentang investasi di era digital."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×