Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan Pabrik Fabrikasi Baja Majalengka yang dimiliki oleh PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKA IKON), anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ditargetkan rampung pada kuartal III-2020.
Penyelesaian pabrik ini menjadi salah satu rencana WIKA dalam penguatan sinergi lini bisnis di WIKA, sejalan dengan kinerja di semester I-2020 yang masih mencatatkan laba dan pemulihan pekerjaan yang tengah berlangsung di semester II-2020.
Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) targetkan pabrik Bio-CNG bisa commissioning di 2020
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito alias Agung BW mengungkapkan hal ini menjadi penting untuk mewujudkan operasi bisnis yang lebih efisien sekaligus memastikan bahwa pertumbuhan yang dialami WIKA sebagai entitas induk juga turut dirasakan oleh entitas anak.
Dengan luas 30 hektare (ha) dan berkapasitas 75.000 ton per tahun, pabrik ini memiliki empat jalur produksi yang dilengkapi dengan mesin-mesin robotic dan semi automatic, dengan empat jalur pabrik akan memproduksi produk-produk yang berkualitas dan berpresisi tinggi.
"Dengan beroperasinya pabrik ini, maka kapasitas produksi fabrikasi baja juga bisa mencapai 100 ribu ton per tahun sekaligus menempatkan WIKA IKON sebagai salah satu perusahaan yang memiliki pabrik fabrikasi baja terlengkap di Indonesia," jelas Direktur Utama WIKA Agung BW.
Sinergi WIKA Group dinilai berhasil pada pengerjaan proyek-proyek strategis yang tetap mencatatkan kemajuan pembangunan meski dihadapkan pada penyebaran pandemi. Proyek dengan nilai strategis ini menjadi kunci dari keberlangsungan bisnis WIKA di beberapa tahun mendatang.
Baca Juga: Dharma Satya (DSNG) tunggu volume produksi 900.000 ton untuk masuk bisnis hilir
Salah satunya adalah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar yang mana pada pembangunannya melibatkan entitas anak WIKA Beton untuk suplai beton readymix dan beton precast, WIKA Gedung untuk lingkup pekerjaan struktur, WIKA Rekayasa Konstruksi untuk instalasi MEP, serta WIKA IKON untuk pekerjaan struktur baja spaceframe.
Secara keseluruhannya, pembangunan proyek ini telah mencapai 51 % dan sedang dalam proses penyelesaian pekerjaan finishing dan MEP. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2021. Nantinya Bandara ini akan tiga kali lipat lebih luas dari yang semula 51.005 m2 menjadi 166.005 m2 untuk menampung 15,6 juta penumpang setiap tahunnya.
Progress pembangunan signifikan juga turut dicatatkan pada proyek pengerjaan Kabel Laut 150 kV di Sumatera – Bangka. Pada proyek ini, WIKA dalam konsorsium bersama Furukawa Electric Co.,Ltd dipercaya PLN akan melaksanakan konstruksi pemasangan kabel bertegangan 150 kV sepanjang 36 kilometer pada kedalaman laut 45 meter. Terpasangnya kabel laut ini akan menghadirkan energi yang efisien bagi Bangka sekaligus mengurangi ketergantungan energi minyak/diesel yang dialihkan menjadi energi batu bara.
Sebagai portofolio baru di bidang Engineering, Procurement and Construction (EPC), WIKA - Furukawa mampu mencatatkan progress 8,5% atau ahead 1,5% dari rencana. Pengerjaannya ditargetkan selesai pada awal tahun 2022.
Sementara itu, dalam mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, Banten, WIKA juga hadir dengan portofolio investasinya yaitu Tol Serang Panimbang. Tol ini membentang sepanjang 83,67 km yang pengerjaannya dibagi menjadi dua seksi yaitu seksi 1 sepanjang 26,5 km menghubungkan Serang-Rangkas Bitung dan seksi 2 sepanjang 24,1 km dari Rangkas Bitung-Cileles.
Baca Juga: Satyamitra Kemas Lestari (SMKL) menebar dividen dengan yield 2,94%, ini jadwalnya
"Pembangunan seksi I kini mencapai 73,4% dan kami targetkan selesai pada semester I 2021" ujar Agung BW.
Proyek yang juga dikerjakan oleh WIKA di Banten adalah Tol Serpong Balaraja yang dirancang untuk mempersingkat jarak tempuh dari Serpong menuju Jakarta maupun Merak. Pada Seksi I ini, WIKA dipercaya oleh PT Trans Bumi Serbaraja sebagai entitas anak dari PT Bumi Serpong Damai (Sinar Mas Grup) untuk membangun jalan tol sepanjang 5,15km yang menghubungkan Pusat Intermoda BSD City dan Tol Jakarta Outer Ringroad (JORR).
"Saat ini pembangunannya telah mencapai 16,56% dan sedang dalam tahap pengerjaan saluran Frontage Road, struktur pondasi Main Road dan struktur Simpang Susun Central Business District (CBD) BSD Raya. Kami menargetkan untuk bisa selesai pada akhir tahun 2021," ungkap Agung BW.
Progress pembangunan juga mulai terlihat pada pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Padang Seksi Bangkinang–Pangkalan. Proyek sepanjang 54,2 km ini akan menjadi jalur utama transportasi utama yang menghubungkan Sumatera Barat - Riau. Kini WIKA sedang mengerjakan konstruksi tahap I sepanjang 24 km dengan progres mencapai 6,17%. Rencananya, proyek ini akan selesai pada Semester II-2022.
Baca Juga: Astra (ASII) telah restrukturisasi pembiyaan senilai lebih dari Rp 30 triliun
WIKA juga bersama PTPP sebagai kontraktor nasional bergabung dengan Konsorsium bersama Penta Ocean, TOA, Rinkai dipercaya oleh Kementerian Perhubungan untuk menggarap Proyek Pelabuhan Patimban yang saat ini telah mencapai progres sebesar 80%.
Selain bertanggung jawab akan pengerjaan Proyek Pelabuhan Patimban, WIKA juga membentuk Joint Operation bersama PTPP untuk menggarap pekerjaan paket 3, yaitu jembatan yang berfungsi sebagai penghubung antara akses darat paket 4 menuju lahan reklamasi paket 1 dan 2.
Mencapai progres sebesar 13% hingga awal bulan Agustus 2020 ini, proyek ditargetkan mampu rampung pada Oktober 2021. Saat ini tim proyek sedang fokus pada pengerjaan akses kerja di laut dengan menggunakan coast way yang saat ini telah mencapai sepanjang 560 meter dari total 1 KM yang ditargetkan.
Baca Juga: Absen bagikan dividen, Bima Sakti Pertiwi (PAMG) perkuat modal kerja
Agung Budi Waskito kemudian menyampaikan optimismenya bahwa WIKA masih akan mendapatkan tambahan proyek baru. WIKA menargetkan untuk mendapatkan kontrak baru sebesar Rp 21,37 triliun sepanjang 2020.
"Dari target tersebut, raihan kontrak baru diproyeksikan didominasi oleh proyek-proyek Pemerintah. Selain itu, sumbangan kontrak baru juga akan berasal dari hasil sinergi BUMN, swasta dan ekspansi bisnis kita di luar negeri," lanjut Agung BW.
Agung yakin dengan adanya beberapa proyek yang masih akan diproduksi sampai beberapa tahun ke depan dan raihan kontrak baru, WIKA masih akan bertumbuh seperti sedia kala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News