Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) terus memperkuat bisnis keramik dengan mendirikan pabrik baru. Satu pabrik baru ARNA di Palembang sudah beroperasi sejak September 2013 dan akan berkontribusi maksimal di tahun ini.
ARNA juga telah bersiap membangun pabrik kelima di Mojokerto, Jawa Timur. Pabrik ini ditargetkan mulai beroperasi medio tahun depan. ARNA menyiapkan dana Rp 300 miliar untuk pabrik baru ini. Pabrik di Mojokerto ini bisa memproduksi 8,5 juta m² keramik per tahun.
Analis Sinarmas Sekuritas, Tessa Vania Mulia mengatakan, beban biaya gas untuk bahan bakar pembuat keramik di Mojokerto bisa lebih rendah. "Suplai gas di Jawa Timur lebih murah 50 sen dollar," kata dia.
Tessa yakin, pabrik di Mojokerto bisa meningkatkan penjualan ARNA. Terlebih, dari tahun ke tahun penjualan ARNA cukup bagus. "Cadangan barang jadinya hanya dua hari," imbuh dia. Artinya, produksi ARNA habis dipasarkan dalam dua hari. Ini membuktikan produksi ARNA laku.
Alvin Witirto dan Stephen Hui, analis Standard Chartered dalam risetnya, 3 Maret 2014, menyebutkan, pendapatan ARNA tahun lalu 5% di atas perkiraan dan 3% di atas konsensus analis. Pendapatan ARNA tahun lalu tercatat naik 27% menjadi Rp 1,418 triliun. Sedangkan laba bersih naik 50% menjadi Rp 235 miliar.
Analis MNC Securities, Reza Nugraha bilang, pertumbuhan pendapatan ARNA didukung oleh pertumbuhan sektor properti yang cukup tinggi. "Saat ini pembangunan merata di Indonesia," ujar dia.
Ia pun menambahkan, pabrik baru ARNA di Palembang cukup strategis sehingga efektif memasok keramik untuk wilayah Sumatera.
Tessa mengatakan, produksi keramik ARNA tahun lalu mencapai 44 juta m². Nah, di tahun ini, ARNA dapat memproduksi keramik sebanyak 49 juta m² karena pabrik di Palembang sudah berkontribusi maksimal.
Tahun depan, ARNA akan mulai mengoperasikan pabrik baru di Mojokerto. Menurut perkiraan Tessa, ARNA akan dapat meningkatkan produksi 10% - 15%.
Faktor positif lain yang mendukung prospek ARNA adalah rencanan memasok keramik ke Vietnam. Menurut Tessa, ARNA akan memasarkan keramik merek Granito ke negeri tersebut.
Meski cukup mulus, ARNA masih harus menghadapi tantangan karena kenaikan tarif listrik hingga 38% tahun ini. Untuk menjaga margin laba, ARNA akan menaikkan harga jual sebesar 7%.
Karena itu, Tessa yakin, pendapatan ARNA tahun ini masih akan tumbuh 19%. Sedangkan laba bersih bisa tumbuh 30%. Sementara, Reza memproyeksikan, pendapatan ARNA dapat tumbuh 28% dan laba bersih naik 20%.
Alvin memperkirakan, penjualan ARNA tahun ini mencapai Rp 1,71 triliun dengan laba bersih Rp 279 miliar. Ia merekomendasikan outperform saham ARNA dengan target harga Rp 983 per saham.
Reza menyarankan buy saham ARNA dengan target harga Rp 970. Tessa merekomendasikan overweight saham ARNA dengan target Rp 990. Kemarin, harga ARNA naik 2,29% ke Rp 895.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News