Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli
Pada 2023 batas defisit fiskal akan kembali ditetapkan di level 3% terhadap PDB. "Banyak negara lain sudah memiliki rasio utang terhadap PDB yang sangat tinggi sebelum adanya korona," kata Josua.
Josua menegaskan penurunan outlook ini tidak menggambarkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang tetap kuat. Josua optimistis rupiah berpotensi mengarah ke level Rp 15.000 per dollar AS higga akhir tahun ini.
Baca Juga: Kata Gubernur BI Perry Warjiyo tentang outlook negatif dari S&P
Senada, Direktur FRFX Garuda Berjangka Ibrahim memproyeksikan rupiah berpotensi bergerak stabil bahkan menguat ke Rp 14.500 per dollar AS di akhir tahun ini.
"Penurunan outlook, sementara rating BBB dipertahankan ini mengindikasikan fundamental Indonesia masih baik, penurunan tersebut hanya sebagai peringatan saja agar Indonesia semakin solid menjaga ekonomi," kata Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News