Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto
Makanya prediksi Edward tahun ini produksi tandan buah segar AALI akan membaik menjadi 5,7 juta ton tahun atau naik 18,7% dari tahun 2016. Dimana produksi CPO diprediksi naik 22,1% menjadi 1,82 juta ton.
Analis BCA Sekuritas Nyoman Widita Prabawa dalam risetnya (16/3) mengatakan rata-rata harga jual (ASP) CPO pada kuartal IV tahun lalu berada dikisaran RM 3.021 per ton atau naik 33,8% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Pada tahun ini prediksinya ASP CPO tahun ini hanya RM 2.800 per ton, naik 4,6% dari RM 2.677 per ton di awal tahun 2016. ”Sehingga kinerja keuangan emiten sawit tahun ini masih dapat tumbuh,” katanya.
Nyoman melihat puncak harga CPO tahun ini seharusnya berada pada kuartal I tahun ini di tengah musim panen yang rendah dan tingginya permintaan dari China. Tapi perkiraannya harga CPO global secara bertahap akan bergerak menurun dimulai pada kuartal II nanti, yang disebabkan produksi CPO global.
Selain itu inisiatif pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pajak ekspor menjadi US$ 18 per ton dari US$ 3 ton di Februari kemarin juga memberi sentimen negatif jangka pendek harga CPO.
Asal tahu saja peningkatan Bea Keluar ini tertuang pada Peraturan Menteri perdagangan Nomor 02/M-DAG/PER/1/2017 tentang penetapan harga patokan ekspor (HPE) atas produk pertanian dan kehutanan yang dikenakan Bea keluar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News