kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.775   -15,00   -0,10%
  • IDX 7.473   -6,24   -0,08%
  • KOMPAS100 1.155   0,64   0,06%
  • LQ45 915   1,60   0,18%
  • ISSI 226   -0,60   -0,26%
  • IDX30 472   1,43   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,50   0,44%
  • IDX80 132   0,24   0,18%
  • IDXV30 140   1,26   0,90%
  • IDXQ30 158   0,58   0,37%

Otat Rupiah Mengeras, Tembus ke Level Rp 15.966 di Hadapan Dolar AS Pagi Ini


Kamis, 08 Agustus 2024 / 09:49 WIB
Otat Rupiah Mengeras, Tembus ke Level Rp 15.966 di Hadapan Dolar AS Pagi Ini
ILUSTRASI. Karyawan kantor cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) menghitung uang rupiah nasabah di Jakarta, Senin (26/2/2024). KONTAN/Baihaki


Reporter: Nadya Zahira, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terus melanjutkan penguatannya di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (8/8).

Mengutip Bloomberg pukul 09.42 WIB, rupiah ke level Rp 15.966 per dolar AS atau menguat 0,43% dari posisi sebelumnya Rp 16.035 per dolar pada Rabu (7/8).

Penguatan mata uang garuda sejak akhir bulan Juli atau tujuh sesi berturu-turut hingga hari ini.

Baca Juga: Amunisi Melimpah untuk Menjaga Rupiah

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah terapresiasi sejalan dengan rilis data cadangan devisa Indonesia yang tercatat meningkat sebesar US$5,23 miliar pada bulan Juli 2024.

Josua menjelaskan bahwa peningkatan cadangan devisa didorong oleh arus masuk dari pasar saham dan obligasi, penerbitan sukuk global, serta arus masuk dari SRBI.

Menurut dia, peningkatan cadangan devisa Indonesia yang signifikan mendorong optimisme para investor terkait dengan stabilitas nilai tukar rupiah, sehingga permintaan aset denominasi rupiah cenderung meningkat.

“Ditambah nilai tukar rupiah mencatatkan penguatan harian terbesar di kawasan Asia, dengan ditutup menguat 0,81% ke level Rp 16.035 per dolar AS,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (7/6).

Baca Juga: Simak Kurs Dollar Rupiah di BCA Hari Ini Kamis (8/8), Nasabah Valas Merapat

Sebagai informasi, posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2024 setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Bank Indonesia (BI) juga menilai bahwa cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Dengan begitu, ke depannya BI memandang cadangan devisa tetap memadai sehingga dapat terus mendukung ketahanan sektor eksternal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×