Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mengumumkan kupon Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI019 sebesar 5,57% per tahun pada Jumat (22/1). Besaran kupon tersebut bersifat fixed rate hingga waktu jatuh tempo tiba pada 15 Februari 2024 mendatang.
ORI019 akan mulai ditawarkan pada tanggal 25 Januari hingga 18 Februari 2021 mendatang. Sementara penetapan hasil penjualan instrumen tersebut berlangsung pada 22 Februari 2021. Adapun setelmen akan dilaksanakan pada 24 Februari 2021
Investor dapat memesan ORI019 dengan minimum investasi sebesar Rp 1 juta serta maksimal Rp 3 miliar. Pemesanan dapat dilakukan melalui 26 mitra distribusi secara online yang terdiri dari perbankan, perusahaan sekuritas, perusahaan efek khusus reksadana, hingga perusahaan finansial teknologi.
Baca Juga: Ingin Memutar Dana di SBN Ritel? Catat Jadwal Penerbitannya di Tahun Ini
Berbeda dengan Surat Berharga Negara (SBN) ritel sebelumnya, ORI019 dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan hanya melibatkan investor domestik. Sebelum beredar di pasar sekunder, ORI019 akan melewati holding period setidaknya satu kali periode pembayaran kupon.
Holding period adalah masa ketika investor ORI019 belum boleh memindahkan kepemilikan ORI-nya. Kepemilikan instrumen ini baru dapat dipindahbukukan mulai 15 April 2021. Sebagai informasi tambahan, investor yang nantinya membeli ORI019 akan memperoleh pembayaran kupon setiap tanggal 15. Kupon perdana akan dibayarkan pada 15 April nanti.
Jika pembaca tertarik membeli ORI019, maka dapat dilakukan di 26 mitra distribusi ORI019 sebagai berikut: Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI, BTN, Bank CIMB Niaga, Bank Permata, Bank Maybank Indonesia, Bank Panin, Bank OCBC NISP, Bank HSBC, Bank DBS Indonesia, Bank UOB Indonesia, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia, Bank Victoria International, PT Trimegah Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, Bareksa, Tanamduit, Invisee, Investree, Koinworks dan Modalku.
Selanjutnya: Kupon ORI019 Diprediksi Bakal Lebih Rendah dari Seri Sebelumnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News