kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Optimistis capai target, Itama Ranoraya (IRRA) andalkan produk ini


Selasa, 20 April 2021 / 20:48 WIB
Optimistis capai target, Itama Ranoraya (IRRA) andalkan produk ini
ILUSTRASI. Avimac, immunomodulator dari Itama Ranoraya (IRRA)


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten dengan bidang usaha peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions),PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan di kuartal pertama 2021. 

Mengutip laporan keuangannya, IRRA membukukan pendapatan usaha hingga Rp 228,17 miliar. Jumlah tersebut meningkat drastis 754% year on year (yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 26,71 miliar.

Kenaikan pendapatan usaha ini turut mengerek laba setelah pajak IRRA hingga 846% secara yoy. Laba setelah pajak IRRA di kuartal pertama 2021 menjadi Rp 20,91 miliar dari sebelumnya Rp 2,21 miliar pada kuartal pertama 2020. 

Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif mengungkapkan, capaian tersebut telah merealisasikan sekitar 20% hingga 22% dari target yang dibidik IRRA tahun ini. Asal tahu saja, IRRA membidik pertumbuhan pendapatan dan laba bersih antara 80% hingga 100% sepanjang tahun 2021. 

Baca Juga: Ditopang produk invitro, Itama Ranoraya (IRRA) catatkan kenaikan laba 853%

"Kami optimis tahun ini bisa kembali mencapai target. Selain produk swab antigen test, mesin plasma darah dan produk alat suntik ADS, di kuartal kedua ini kami mulai menjual produk baru kami yaitu Avimac yang merupakan produk imunomodulator untuk peningkatan imun tubuh," ungkap Heru dalam siaran pers, Selasa (20/4). 

IRRA akan memasarkan Avimac sesuai dengan tahap awal, produksi ditargetkan sebesar 100.000 hingga 200.000 botol. Adapun Avimac adalah produk high imunomodulator dari perusahaan Australia 98 Alive yang dipimpin oleh Prof Max Reynolds dan sudah terdaftar di TGA Australia. Produk ini telah memiliki ijin edar dari BPOM dengan merek Avimac.

Proses produksi dilakukan oleh PT Indofarma Tbk (INAF) yang juga sebagai pemilik izin edar. Untuk bahan bakunya, berasal dari PT Neumedik Indonesia (Perusahaan Afiliasi). Sementara IRRA menjadi sole distributor produk tersebut. 

Baca Juga: Sejalan dengan target, kinerja Itama Ranoraya (IRRA) naik signifikan kuartal I 2021

Selain itu, IRRA memiliki agenda transformasi bisnis di tahun 2021 ini. Transformasi tersebut diharapkan akan memperbesar peran perseroan di industri Healthcare sebagai Manufacturing, Clinical Laboratory, dan eHealth services.

Heru bilang,  proses transformasi bisnis ini sudah mulai berjalan dan diharapkan dapat selesai paling lambat tahun depan. " Sehingga kami bisa menjaga ritme pertumbuhan kami dalam jangka panjang," tutupnya. 

Sekadar informasi, hingga tiga bulan pertama tahun 2021 ini pendapatan yang berhasil dikontribusikan dari segmen alat kesehatan invitro mencapai Rp 226,07 miliar atau melonjak 753,9% yoy dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu. Adapun swab antigen test menjadi produk urutan teratas yang penyumbang pendapatan terbesar dalam segmen alat kesehatan invitro. 

Sementara itu, segmen alat kesehatan Non Elektromedik Steril berupa produk alat suntik Auto Disable Syringe (ADS) tumbuh 734,2% sepanjang tiga bulan pertama 2021. 

Baca Juga: Itama Ranoraya (IRRA) siapkan dua agenda besar untuk tingkatkan kinerja bisnis

Kinerja positif, simak pergerakan harga  saham IRRA

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengungkapkan, capaian IRRA sejauh ini dapat menjadi sentimen positif bagi sahamnya. Ini tercermin dari pergerakan IRRA selama dua hari terakhir. Hingga penutupan perdagangan hari, harga saham IRRA berada di Rp 2.000 per saham. Adapun pada perdagangan kemarin Senin (19/4) harganya Rp 1.865 per saham. 

Adapun untuk jangka waktu satu tahun ini, IRRA masih memiliki potensi baik seiring dengan sentimen vaksinasi yang sedang berlangsung karena IRRA sebagai pemasoknya. 

Sementara itu secara teknikal, saham IRRA masih berpotensi menguat. Akan tetapi, investor perlu mewaspadai potensi profit taking pada saham ini karena kenaikan yang signifikan selama dua hari terakhir. "Saat ini IRRA juga berada pada level resistance di level 2.000 hingga 2.050 dengan support terdekat pada level 1.865 yang merupakan gap yang ditinggalkan," kata Hendriko. 

Investor jangka pendek dapat melakukan sell on strength dahulu mengingat kenaikan yang sudah signifikan pada saham ini. 

Baca Juga: PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) Mengincar Pertumbuhan Kinerja 80%-100% Tahun Ini

Di sisi lain Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati, dari sisi teknikal dan indikatornya, pergerakan saham IRRA sepanjang dua hari ini diperkirakan sebagai awal dari penguatannya. 

"Dapat kita cermati secara indikator mulai nampak tanda konfirmasi penguatan emiten ini ke depannya, untuk level target terdekat silahkan cermati area 2.240 dan berikutnya di 2.650," ujar Herditya ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (20/4). Dia pun merekomendasikan buy dengan menjaga support di 1.570.

Sekadar informasi, selama sebulan terakhir, saham IRRA cenderung melorot 3,85%. Sementara selama tiga bulan terakhir tercatat memerah 37,69%

Baca Juga: Pendapatan Itama Ranoraya (IRRA) melonjak 754% di kuartal I 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×