kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Optimisme Sektor Properti Menatap Tahun 2023


Kamis, 24 November 2022 / 20:44 WIB
Optimisme Sektor Properti Menatap Tahun 2023
ILUSTRASI. Kontan - Bukit Podomoro Jakarta Kilas Online


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Akhir-akhir ini di Indonesia didera gejolak ketidakpastian dan kecemasan isu global. Kondisi ekonomi global yang diprediksi akan terus memburuk, sebagai dampak perang dan lonjakan harga energi, telah mendorong banyak negara pasang kuda-kuda agar tidak terjatuh ke jurang resesi ekonomi.

Untuk mengantisipasi gejolak tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berupaya meningkatkan kinerja ekspor di Indonesia. Selain itu, pemerintah juga berupaya menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) agar tetap efisien. 

Presiden Joko Widodo juga mengajak Indonesia untuk mempertahankan diri agar tidak terkena dampak, apalagi Indonesia diuntungkan dengan terjadinya revolusi konsumen. Ini menguntungkan karena akan menarik investasi dari luar dan ke dalam negeri, juga investasi di dalam negeri.

Bahkan Ekonomi Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan yang manis pada kuartal III-2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian periode Juli 2022 hingga September 2022 tumbuh 5,72% secara tahunan.

Angka itu lebih tinggi dari pertumbuhan pada kuartal II-2022 yang sebesar 5,44% secara tahunan serta melampaui capaian pada kuartal sama tahun sebelumnya yang sebesar 3,51% secara tahunan.

Pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022 ini semakin kuat dan menuju ke arah pemulihan. Tren pertumbuhan ekonomi tahunan naik persisten selama 4 kuartal berturut-turut, alias sejak kuartal IV-2022. 

Tren pertumbuhan itu harus terus dijaga agar perekonomian nasional konsisten tumbuh. Di pasar modal, beberapa instrumen investasi ikut mengalami kenaikan, misalnya pada emas dan properti. Harga emas fluktuatif mengalami tren naik. Sektor properti juga mengalami hal yang sama, kelas atas yang memang telah memahami antisipasi resesi, akan memilih investasi pada elemen-elemen yang aman, salah satunya properti.

Ditambah lagi dengan kebutuhan terhadap properti atau papan, bersama sandang dan pangan termasuk kebutuhan primer manusia. Artinya setiap orang membutuhkan properti, yang dalam bahasan ini yang dimaksud properti adalah tempat tinggal.

Peran sektor properti dibuktikan lewat kontribusi terhadap PDB pada Q2-2022 yang mencapai 9,14% untuk konstruksi dan 2,47% untuk real estate. Selain itu, pertumbuhan juga ditunjukkan oleh sektor properti pada Q2-2022 dengan capaian yang melampaui level sebelum pandemi sebesar 2,16% (yoy) untuk real estate dan 1,02% (yoy) untuk konstruksi. Adapun angka pertumbuhan tersebut didukung adanya peningkatan Indeks Demand Properti Komersial pada Q2-2022 yang sebesar 1,58% (yoy).

Dukungan pemerintah dalam pengadaan kebijakan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) juga membantu baik sisi konsumen dan developer. Bahkan kebijakan itu dinilai memiliki dampak positif dengan meningkatkan daya beli konsumen. Diketahui pula saat ini, PPN DTP yang berlaku yaitu 25% – 50% untuk rumah tapak di kisaran Rp2 miliar hingga Rp5 miliar. 

Oleh karena itu Industri properti sebagai salah satu penopang ekonomi nasional memiliki potensi yang besar. Edukasi mengenai optimisme serta penggalian terkait potensi ekonomi perlu digalakan kembali kepada masyarakat agar tren pertumbuhan angka positif meningkat. 

Untuk menanggapi optimisme tersebut, Kontan dan Bukit Podomoro Jakarta menyelenggarakan diskusi bertajuk “Optimisme Ekonomi dan Sektor Properti dalam Menatap 2023” dengan pembicara Zaldy Wihardja (Chief Marketing Officer Bukit Podomoro Jakarta), Agung Wirajaya (Marketing Director Agung Podomoro Land), Rista Zwestika (CEO & Founder Finante), Darmadi Darmawangsa (Presiden Direktur PT ERA Indonesia), dan David E. Sumual (Chief Economist BCA) di The Westin Jakarta, pada Rabu (23/11). 

David E. Sumual menilai sektor properti mulai bertumbuh tahun ini setelah tahun lalu pertumbuhan didorong dari segmen properti menengah atas. Apalagi inflasi Indonesia tidak terlalu tinggi dibanding negara lain.

"Kita kan inflasi masih 5,7% atau di bawah 10% angka normal. Di luar negeri harga barang naik. Jadi, di tengah kondisi global seperti itu, Indonesia masih mampu merespon perekonomian dengan fundamental barang komoditas lokal yang relatif lebih baik dibandingkan negara lain," papar David.

Senada dengan David, Agung Wirajaya menjelaskan inflasi tahun ini belum berpengaruh besar bagi industri properti. Ia juga mengapresiasi kinerja pemerintah lewat kegiatan G20 yang mampu meningkatkan gairah ekonomi nasional dengan mengajak investor berinvestasi di Indonesia. Agung Podomoro yang sudah berpengalaman selama 53 tahun, sudah melewati berbagai krisis dan terbukti telah meluncurkan proyek-proyek masterpiecenya setiap tahun di masa krisis, seperti Bukit Podomoro Jakarta dan Kota Podomoro Tenjo.

Kita perlu apresiasi penyelenggaraan G20 yang sukses besar. Dari pertemuan itu, kita bisa melihat bahwa banyak komitmen-komitmen kerjasama serta investasi ke Indonesia yang mampu diaplikasi ke private sector yang berimplikasi kepada ekonomi nasional,” kata Agung 

Zaldy Wihardja mengungkapkan, saat ini adalah momen tepat untuk berinvestasi di properti. Sebagai pengembang terdepan, terintegrasi dan tepercaya, Agung Podomoro punya beragam hunian yang cocok untuk masa depan keluarga. Salah satunya adalah proyek Bukit Podomoro Jakarta di Jakarta Timur.

Kenaikan harga tanah di Jakarta Timur masih agak terlambat jika dibandingkan wilayah Jakarta yang lain, tapi valuenya tinggi. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir kenaikan harga tanah dan properti di Jakarta Timur paling tinggi. Wilayah ini juga masih dipenuhi dengan udara yang bersih dan air tanah yang baik," kata Zaldy.

Bukit Podomoro Jakarta memiliki Ultimate Living Concept dimana adanya terobosan baru yaitu sebuah konsep hunian yang dipadukan dengan fasilitas lengkap setara hotel bintang 5 seperti fasilitas Clubhouse Premium, juga area komersial terbesar dan terlengkap di Jakarta Timur sehingga membuat harga jual dan harga sewa yang sangat menjanjikan di masa mendatang.

Mengingat posisi inflasi yang cenderung masih rendah, Darmadi Darmawangsa meyakini tahun ini akan menjadi momentum kebangkitan dunia properti. Hal ini ditandai dengan banyaknya developer yang meluncurkan proyek baru. Ada beberapa developer di sepanjang bulan September dan awal Oktober yang menyelenggarakan product knowledge. 

Hal itu menandakan daya beli masyarakat akan ikut naik, termasuk dalam sektor properti. "Produk Podomoro punya penawaran paling menarik untuk berinvestasi jangka panjang. Untuk anak muda yang milenial dan orang tua," kata Darmadi. 

Di masa depan, Indonesia akan didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z. Menurut Rista Zwestika, generasi itu pasti ingin memiliki rumah untuk investasi dan tempat tinggal. Untuk itu, ia menyarankan generasi muda optimis memiliki rumah untuk memenuhi kebutuhan.

Dengan mengelola uang secara bijak dan berinvestasi dari sekarang, generasi muda dapat membeli rumah impian tanpa menguras tabungan lebih banyak. “Jangan sampai melimitasi diri sendiri, sehingga membuat kita merasa tidak mampu membeli rumah,” ujar Rista.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×