Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mengoperasikan empat ruas tol baru hingga kuartal ketiga 2021. Ruas jalan tol yang baru dioperasikan antara lain ada ruas jalan tol Bogor Ring Road Seksi 3A (Simpang Yasmin-Simpang Semplak) sepanjang 2,85 Km, kemudian ada ruas Cengkareng-Batuceper-Kunciran sepanjang 14,19 Km.
Selain itu, JSMR juga mengoperasikan ruas Serpong-Cinere Seksi Serpong- Pamulang sepanjang 6,50 Km, dan ruas Balikpapan-Samarinda Seksi I & V (Balikpapan-Samboja) sepanjang 32,40 Km.
Maria Renata, Analis BRI Danareksa Sekuritas mengatakan, JSMR mulai pengoperasian empat ruas tol baru pada sembilan bulan pertama tahun ini dengan total panjang 55,9 km. Jalan tol baru lainnya yakni Danowudu–Bitung dengan panjang 12,65 km ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal keempat 2021.
Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) merealisasikan capex sebesar Rp 3,9 triliun
Pada tahun depan, sambung Maria, JSMR menargetkan hanya ada dua jalan tol yang mulai beroperasi yakni Jakarta-Cikampek II Selatan seksi 3 sepanjang 27,8 km dan JORR 2: Cinere–Serpong seksi II sepanjang 3,64km.
“Dengan rendahnya target pengoperasian jalan tol baru, capex yang dialokasikan untuk tahun 2022 hanya Rp 5 triliun,” kata Maria dalam riset, Selasa (14/12).
Sementara itu, dari sisi kinerja penerimaan tol mulai berangsur pulih seiring pelonggaran PPKM di sebagai besar wilayah. Hingga akhir Oktober 2021, pendapatan tol mencapai 12% di atas tingkat normal. Pendapatan tol mingguan JSMR menunjukkan peningkatan dan berada 12% di atas level normal pada akhir 21 Oktober.
Pendapatan tol Jasa Marga secara year to date masih berada 7% di bawah tingkat normal. PPKM darurat yang diberlakukan di Jawa dan Bali pada awal Juli membuat pendapatan tol pada kuartal III-2021 berada 13,8% di bawah normal, lebih buruk dari -4,6% di kuartal kedua 2021 dan -9,4% di kuartal pertama 2021.
Baca Juga: Laba bersih emiten BUMN dan anak usahanya tembus Rp 81 triliun per September 2021
“Dengan asumsi tingkat lalu lintas yang kuat bakal berlanjut hingga akhir tahun dan tanpa pengetatan PPKM, pendapatan tol untuk 2021 kami perkirakan hanya 4,1% di bawah level normal,” tambah dia.
Lebih lanjut, Maria memperkirakan volume lalu lintas pada tahun ini akan tumbuh sebesar 8% yoy, target ini setara dengan trafik yang 4,7% di bawah normal, dengan asumsi tidak ada pengetatan PPKM di sisa tahun ini.
Sementara untuk tahun depan, dia memprediksi akan ada pertumbuhan volume lalu lintas 8% yoy atau 3% lebih tinggi dari lalu lintas pada 2019. Maria mempertahankan rekomendasi beli untuk saham JSMR dengan target harga yang lebih tinggi yakni di Rp 5.400 per saham.
Pada penutupan perdagangan Selasa (14/12), saham JSMR ditutup terkoreksi 1,01% ke level Rp 3.920 per saham.
Baca Juga: Ini kata Jasa Marga (JSMR) soal penerapan ganjil genap di tol pada momen nataru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News