Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Menteri Minyak Arab Saudi, Khalid Al-Falih mengatakan dalam konferensi di Abu Dhabi seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (20/4), bahwa proses pemangkasan produksi yang dilakukan OPEC belum berjalan maksimal seperti harapan. Hal ini membawa kemungkinan pemangkasan produksi akan dilanjutkan sepanjang tahun 2017 ini.
Target OPEC dalam pemangkasan produksi adalah membawa pasokan minyak global berada di bawah level rata-rata lima tahunan. Namun nyatanya hal tersebut belum berjalan sesuai rencana. Padahal, pengurangan pasokan adalah target utama aksi yang disepakati dan dilakukan oleh negara-negara OPEC ini.
Nantinya kepastian keberlanjutan pemangkasan ini akan diputuskan dalam pertemuan OPEC di Wina, Austria, 25 Mei 2017 mendatang. Dengan spekulasi akan adanya kelanjutan pemangkasan produksi dari OPEC ini lah harga minyak WTI berhasil terangkat.
Seperti dikutip dari Bloomberg, pada pukul 14.54 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Mei 2017 di New York Mercantile Exchange melambung 0,44% ke level US$ 50,66 per barel dibanding hari sebelumnya.
Rebound sementara harga minyak WTI ini juga didukung oleh pernyataan Menteri Energi Qatar, Mohammed Al Sada yang mengatakan permintaan minyak global bisa bertumbuh menjadi sekitar 1,2 – 1,4 juta barel per harinya sepanjang tahun 2017. Selama spekulasi ini masih beredar di pasar, maka kenaikan harga minyak WTI akan terjaga sementara.
Belum berhenti di situ, pasokan minyak mentah mingguan AS juga berkurang sebanyak 1 juta barel seperti dugaan pasar dan melanjutkan pengikisan pasokan sejak pekan lalu sebesar 2,2 juta barel. Untuk sesaat, sentimen ini bisa menjadi suntikan tenaga bagi minyak WTI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News