Reporter: Dimas Andi | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi korporasi menunjukkan kinerja positif sepanjang tahun ini. Mengutip data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks pasar obligasi Indonesia tumbuh 11,30% ke level 246,36 secara year to date per 20 Oktober 2017.
Indeks pasar obligasi bahkan pernah menyentuh angka 246,70 yang merupakan level tertinggi di tahun ini pada tanggal 26 September lalu.
Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Roby Rushandie mengatakan, adanya peningkatan permintaan dari investor mampu mendongkrak kinerja obligasi korporasi. Hal itu disebabkan di saat kupon Surat Berharga Negara (SBN) sedang dalam tren yang rendah, dan obligasi korporasi menawarkan kupon yang lebih tinggi.
Hal senada disampaikan oleh Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia Anil Kumar. Tingginya kupon yang ditawarkan obligasi korporasi membuat sejumlah investor berbondong-bondong beralih dari obligasi pemerintah. Ia mencontohkan, saat ini obligasi korporasi bertenor 5 tahun mampu menawarkan kupon sebesar 7,5% hingga 8%.
Anil menambahkan, selisih kupon antara obligasi pemerintah dengan obligasi korporasi untuk tenor yang sama kini semakin mengecil. Ini didukung oleh stabilnya kondisi ekonomi Indonesia yang ditandai dengan rendahnya tingkat suku bunga dan tingkat inflasi masih di bawah 4%. “Wajar apabila banyak investor yang kini mengoleksi obligasi korporasi,” ucapnya.
Di samping itu, peningkatan kinerja pasar obligasi korporasi juga terbantu oleh adanya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) no 1 tahun 2016 yang mewajibkan institusi keuangan non bank untuk berinvestasi di SBN. “Obligasi BUMN yang digunakan untuk infrastruktur bisa dianggap setara dengan SUN jika merujuk regulasi tersebut,” pungkas Roby.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News