kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OJK pertanyakan validitas penyelidikan Bumi Plc


Kamis, 14 Februari 2013 / 17:11 WIB
OJK pertanyakan validitas penyelidikan Bumi Plc
ILUSTRASI. San Gyu by Hangry memperkenalkan menu baru yang diberi nama Onigiri Bento.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati |

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak akan serta merta menanggapi laporan yang dilakukan Bumi Plc beberapa waktu lalu. Wasit pasar modal ini perlu meyakini validitas informasi yang disampaikan manajemen Bumi Plc.

Robinson Simbolon, Deputi Komisioner Pengawasan Pasar Modal I OJK mengatakan, pihaknya telah mengingatkan pihak Bumi Plc terkait validitas informasi yang mereka berikan kepada OJK.

"Kami bilang: 'Anda datang ke sini, memberikan informasi, dan informasi itu harus dapat diyakini kebenarannya'," ujarnya, Kamis (14/2).

Informasi tersebut terkait dengan laporan hasil penyelidikan Macfarlanes dan bukti-bukti terkait dugaan penyimpangan keuangan di PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU). Robinson mengaku, pihaknya tidak menerima data apa pun mengenai hasil investigasi itu. Ia hanya menerima dokumen kronologi kisruh internal yang terjadi di tubuh Bumi Plc.

Hasil investigasi Macfarlanes ini akan menjadi salah satu agenda Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bumi Plc pada 21 Februari 2013 mendatang. Robinson bilang, pihaknya, masih akan menunggu hasil RUPS tersebut. Maklum, BUMI dan BRAU merupakan emiten di bawah pengawasan OJK.

Sekadar mengingatkan, firma hukum Macfarlanes telah melakukan penyelidikan atas indikasi penyalahgunaan dana investasi senilai US$ 390 juta di Gallo Oil Ltd. Selain itu, manajemen BUMI juga diduga bertanggung jawab atas tidak jelasnya alokasi dana pengembangan bisnis yang nilainya mencapai US$ 247 juta. Begitu pula di BRAU, Macfarlanes mengklaim telah menemukan penyelewengan keuangan. Salah satunya, terkait investasi di Chateua Asset Management.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×