kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

OJK Peringatkan Agar Tidak Panic Buying dalam Membeli Emas, Ini Bahayanya


Kamis, 15 Mei 2025 / 04:31 WIB
OJK Peringatkan Agar Tidak Panic Buying dalam Membeli Emas, Ini Bahayanya
ILUSTRASI. OJK mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembelian emas secara terburu-buru atau karena ikut-ikutan tren. REUTERS/Denis Balibouse


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembelian emas secara terburu-buru atau karena ikut-ikutan tren. 

Fenomena ini kerap dikenal dengan istilah panic buying, yang biasanya dipicu oleh rasa takut ketinggalan atau Fear of Missing Out (FOMO). 

"Jangan beli emas cuma karena ikut euforia. Investasi butuh logika, bukan sekadar FOMO semata," tulis OJK lewat akun Instagram resmi layanan konsumen dan pengaduan @kontak157, Senin (12/5/2025). 

OJK menekankan bahwa keputusan untuk berinvestasi, termasuk dalam bentuk emas, sebaiknya dilakukan secara rasional dan terencana.   

Alih-alih tergiur cuan cepat, masyarakat perlu memahami risiko jika investasi dilakukan tanpa perhitungan matang. 

Berikut empat bahaya panic buying emas yang diungkapkan OJK: 

1. Harga emas jadi sulit diprediksi 

Ketika banyak orang membeli emas secara bersamaan karena panik atau ikut tren, harga emas bisa melonjak secara tidak wajar. Kondisi ini menyebabkan volatilitas tinggi, sehingga harga menjadi sulit diprediksi. 

Bagi investor pemula, hal ini bisa berisiko jika tidak disertai strategi keluar yang tepat. 

Baca Juga: Harga Emas Jatuh ke Level Terendah Terdampak Optimisme pada Perdagangan Global

2. Tanpa strategi, risiko kerugian meningkat 

Investasi tanpa perencanaan yang matang rentan menimbulkan kerugian. Membeli emas hanya karena tren tanpa memahami pola harga, tujuan investasi, serta jangka waktu yang sesuai, dapat membuat investor kehilangan arah dan akhirnya merugi. 

3. Terjebak emas ilegal atau abal-abal 

Dalam situasi panik, investor bisa cepat tergiur oleh penawaran emas yang tampak menguntungkan, namun ternyata ilegal atau palsu. 

Kurangnya riset dan verifikasi terhadap penyedia emas membuat masyarakat rentan terhadap penipuan. 

Tonton: Harga Emas Antam Kemarin Tersenyum TIpis (14 Mei 2025)



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×