Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak cuma Bursa Efek Indonesia (BEI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga bakalan melakukan kajian-kajian soal emiten-emiten baru yang langsung mencatatkan auto reject atas setelah pencatatan perdana (IPO)-nya di BEI.
Hoesen, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK bilang saat ini, perusahaan-perusahaan dengan harga pembukaan perdana yang naik drastis sedang dalam pemeriksaan OJK. "Semuanya, transaksi yang volatile sedang kami periksa. Apalagi yang sudah sampai di suspensi," kata Hoesen, Kamis (22/11).
Hoesen mengatakan OJK juga akan memeriksa underwriter terkait dengan kenaikan saham IPO secara drastis ini. Namun demikian, OJK belum menyimpulkan bahwa hal tersebut bisa disebut manipulative price.
Hanya saja, OJK akan terus berupaya mencegah penggelembungan harga-harga saham IPO. Salah satu caranya adalah mengejar aturan terkait dengan e-bookbuilding, sehingga kenaikan drastis pada saham IPO tak terjadi lagi.
Sebelumnya Bursa Efek Indonesia tengah memberikan perhatian khusus terhadap saham-saham IPO yang mencatatkan kenaikan yang tidak wajar bila dibandingkan dengan bursa saham luar negeri. Pasalnya, benchmark IPO yang dilaksanakan di bursa luar negeri mencatatkan kenaikan di rentang 20% hingga 30% saja, sementara di BEI, kenaikan harga saham IPO bisa mencapai 70% dalam perdagangan perdananya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News