Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu program yang dapat dilakukan oleh perusahaan tercatat atau emiten untuk memberikan kesempatan berinvestasi dengan memberikan ruang kepemilikan perusahaan bagi karyawannya bisa ditempuh dengan Management Stock Option Program (MSOP) dan Employee Stock Option Program (ESOP).
Program ini memungkinan karyawan dari emiten tersebut untuk memiliki saham dari emiten tempat mereka bekerja. Keutamaan program ini adalah untuk memberikan insentif tersendiri bagi manajemen dan karyawan dengan memberikan kepemilikan dari saham tempat mereka bekerja.
Hasan Fawzi, Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut baik program ESOP dan MSOP karena secara tidak langsung dapat meningkatkan jumlah pemegang rekening efek dengan adanya program kolektif ini.
Lebih lanjut menurut Hasan, khusus untuk emiten perbankan sudah diberlakukan aturan wajib untuk melaksanakan program ESOP dan MSOP sesuai dengan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Bursa tidak mengatur kewajiban ini, namun ini apresiasi baik baik karyawan dan manajemen emiten tersebut. Pun, ini memberikan kesempatan pembukaan rekening yang cukup masif dengan cara serentak,” ujarnya saat ditemui di BEI, Kamis (22/11).
Asal tahu saja BEI sudah mencatat jumlah investor sebesar 1,7 juta yang terekam melalui single investor identification (SID). Bahkan program terbaru MSOP dan ESOP dari kemitraan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan PT Trimegah Sekuritas saja sudah menyumbang 35.000 rekening efek dari karyawan.
Hasan menambahkan, ini bisa jadi gerbang untuk terus menumbuhkan jumlah dan keaktifan investor serta dapat mengatur sebaran saham di emiten tersebut.
Ditemui ditempat yang sama, I Gede Nyoman Yetna, Direktur BEI mengatakan, program ini memang dirancang untuk memberikan insentif berupa kepemilikan saham sehingga dapat meningkatkan rasa kepemilikan kepada para karyawan.
“Di sisi lain ini akan meningkatkan penyebaran jumlah pihak pemilik saham dan coverage dari investor. Namun untuk rising fund sendiri tidak akan terlalu besar karena memang dana yang digunakan biasanya talangan dari emiten tersebut,” ujar Nyoman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News