kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   0,00   0,00%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Ini dia hasil rapat mendadak BEI dan OJK


Senin, 19 Agustus 2013 / 22:59 WIB
Ini dia hasil rapat mendadak BEI dan OJK
ILUSTRASI. Tanaman daun kari efektif menurunkan kolesterol dan gula darah.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dilanda dua sentimen negatif. Yang pertama, spekulasi terkait pengetatan stimulus dari The Fed, dan yang terakhir terkait pelemahan rupiah yang mencapai level Rp 10.500 lebih.

Dua sentimen itu membuat sore tadi, IHSG ditutup melemah 5,6% menjadi 4.313,5. Melihat penurunan yang tidak wajar, malam ini, (19/8), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar rapat dengan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, mengatakan, dalam rapat tadi ada beberapa opsi yang bakal diambil jika penurunan indeks secara signifikan masih terus terjadi. "Bisa kami lakukan baik untuk sisi supply maupun demand," imbuhnya seusai kegiatan rapat tersebut.

Untuk jangka pendek, OJK pasti akan mencermati dan mengawasi penurunan yang terjadi. Jika penurunannya mengkhawatirkan, tidak menutup kemungkinan OJK akan mengijinkan langkah buyback baik itu buyback saham, obligasi, atau Surat Berhaga Negara (SBN).

Nurhaida belum bisa mengkonfirmasi sampai seberapa jauh langkah pembukaan pintu buyback tersebut bakal diambil. Tapi, sebagai gambaran, langkah serupa pernah diambil Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) ketika krisis 2008 lalu.

Saat itu, indeks terpukul hampir 50%. Kala itu, Nurhaida mencontohkan, Bapepam-LK memberi kemudahan bagi emiten dan BUMN untuk melakukan buyback tanpa harus melewati Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terlebih dahulu. "Tapi, dulu turunnya hampir 50%, beda dengan sekarang," katanya.

Dalam jangka panjang, dari sisi supply, OJK melalui BEI akan mendorong jumlah initial public offering (IPO) yang lebih banyak. Dengan langkah ini diharapkan produk pasar modal menjadi semakin variatif sehingga investor memiliki lebih banyak pilihan.

Sementara dari sisi demmand, penambahan investor baik ritel maupun institusi bakal digenjot. Nah, kelebihan OJK saat ini adalah lembaga satu pintu yang menaungi sektor keuangan yang di dalamnya ada perbankan dan non bank serta pasar modal itu sendiri. Dengan begitu, kordinasi yang dilakukan untuk membantu pasar modal bisa lebih mudah.

Bisa saja baik sektor non bank dan bank kami himbau untuk menjadi investor institusi. "Karena satu pintu, maka kordinasinya menjadi lebih mudah," tukas Nurhaida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×