Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin terpukul di akhir sesi perdagangan. Pada pukul 16.00 sore ini (19/8), indeks ambles 5,6% menjadi 4.313,5.
Terdapat 292 saham yang mengalami penurunan. Sementara, jumlah saham yang naik hanya sebanyak 20 saham dan 38 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 4,398 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,753 triliun.
Bisa dipastikan, anjloknya IHSG bukan disebabkan oleh kerusuhan Mesir maupun isu bursa regional. "Ini karena rupiah, jadi cenderung disebabkan sentimen dalam negeri," tukas Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker, Senin (19/8).
Pelemahan rupiah yang menyentuh level 10.540 dari sebelumnya 10.380, lanjut Satrio, membuat pasar semakin tertekan dengan aksi jual. Rilis data ekonomi dengan asumsi pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 6,4% juga membuat pemodal asing merasa kurang nyaman sehingga mereka banyak mengambil posisi likuidasi.
Untuk jangka panjang, tepatnya akhir tahun, Satrio masih wait and see isu-isu yang bakal datang. Tapi, untuk jangka pendek, khususnya besok, IHSG secara teknikal masih berpotensi terkoreksi ke level 3.950-4.200. Artinya, indeks masih berpotensi mengalami penurunan.
"Tapi, tidak terlalu dalam, ya. Soalnya, hitungan saya aliran dana asing hanya bisa bertahan satu atau dua hari lagi," tutur Satrio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News