Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) bakal menebar dividen tunai sebesar Rp 1,33 triliun atau 40% dari laba yang diperoleh perseroan pada tahun buku 2022 yang mencapai Rp 3,3 triliun.
Presiden Direktur NISP Parwati Surjaudaja menyatakan, para pemegang saham akan memperoleh dividen tunai senilai Rp 58 per lembar saham.
"Sementara sisa laba sebesar Rp 100 juta digunakan untuk cadangan umum, dan sisa laba bersih ditetapkan sebagai laba ditahan," ujar Parwati saat paparan publik perseroan, Selasa (11/4).
Baca Juga: Orang Kaya Indonesia Ini Mangkir Bayar Utang, OCBC NISP Mengadukan ke Jokowi
Perlu diketahui, di tengah kondisi ekonomi yang semakin pulih, pada 2022 Bank OCBC NISP berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 3,3 triliun, atau meningkat 32% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,5 triliun. Selain itu, total aset Bank OCBC NISP pada 2022 tumbuh 11% YoY menjadi Rp 238,5 triliun.
Tumbuhnya laba Bank OCBC NISP juga didorong antara lain oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 14% YoY dan penurunan pada beban cadangan kerugian sebesar 25% YoY.
Sementara Simpanan Nasabah (DPK) pada akhir tahun 2022 mencapai Rp 176 triliun, dengan komposisi 55% terdiri dari giro dan tabungan, serta 45% merupakan Deposito.
Peningkatan kinerja Bank OCBC NISP juga terlihat pada sisi penyaluran kredit, yang naik sebesar 14% YoY. Kenaikan tersebut didukung oleh penyaluran kredit segmen business banking yang tumbuh 13% YoY dan retail banking tumbuh sebesar 16% YoY.
Salah satu faktor pendukung kenaikan di retail banking adalah pertumbuhan kredit konsumer sebesar 24% pada tahun 2022. Membaiknya permintaan kredit juga telah mendorong peningkatan Loan to Deposits Ratio (LDR) menjadi 77,2% pada akhir tahun 2022.
Di sisi lain, penyaluran kredit Bank OCBC NISP senantiasa diiringi kualitas yang terjaga, di mana tingkat NPL Gross (Kredit Bermasalah Bruto) berada di level 2,4%.
Baca Juga: Soal Dugaan Kasus Kredit PT HSI, Bank OCBC NISP Minta Perlindungan Hukum ke Presiden
Penyisihan Kerugian Kredit terhadap Kredit Bermasalah Bruto juga berada di posisi yang baik pada level di atas 200%, mencerminkan Bank telah menjalankan prinsip kehati-hatian dalam mengelola kredit yang disalurkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News