Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Noverius Laoli
Hingga saat ini, Domingus berpandangan bahwa dampak pemangkasan suku bunga sudah mulai terlihat, di mana yield obligasi pemerintah seri benchmark turun mengikuti penurunan suku bunga BI. Yield obligasi korporasi pun berangsur turun meski belum turun terlalu besar nilainya.
Bagi investor obligasi, tren penurunan suku bunga ini menguntungkan harga obligasi. Karena harga dan yield obligasi bergerak berlawanan, turunnya yield otomatis meningkatkan harga obligasi yang ada di pasar.
Capital gain pun terbuka bagi investor, terutama untuk obligasi tenor panjang yang paling sensitif terhadap perubahan suku bunga.
Baca Juga: Dian Swastatika (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk Yang Jatuh Tempo, Segini Nilainya
Penurunan yield ini mengurangi biaya kupon yang harus ditawarkan perusahaan saat menerbitkan obligasi baru, sehingga biaya pendanaan via surat utang menjadi lebih murah dibanding tahun lalu. Likuiditas pasar obligasi pun meningkat dengan banyaknya penerbitan baru dan investor yang aktif transaksi.
Terus juga, penurunan suku bunga biasanya berpotensi mendorong perbaikan kondisi ekonomi dan menurunkan risiko kredit korporasi secara umum. Sehingga, kombinasi yield turun dan prospek ekonomi membaik ini memperkuat kepercayaan pasar obligasi.
Sedang terkait potensi pergerakan yield obligasi (government and corporate) ke depan di tengah ekspektasi BI-Rate yang berlanjut dipangkas pada tahun 2026, menurutnya yield kemungkinan melanjutkan tren turun meski dengan laju lebih perlahan.
“Artinya, harga obligasi berpotensi naik lagi. Bagi pemegang obligasi, ini positif karena capital gain masih bisa terjadi. Namun bagi pembeli baru di akhir 2026, mereka akan mendapatkan yield lebih rendah,” jelasnya.
Baca Juga: Pollux Hotels (POLI) Catatkan Obligasi Berkelanjutan Pertama di Sektor Hospitality
Dengan suku bunga acuan turun, instrumen pasar uang seperti deposito dan savings rate akan turun bunga, sehingga menjadi kurang menarik relatif terhadap obligasi. Reksadana pasar uang pun imbal hasilnya turun.
Sementara obligasi korporasi memberikan kupon rutin serta potensi apresiasi harga, sehingga tetap menjadi core holding bagi banyak investor.
Selanjutnya: Karier di Susi Air: Trainee untuk Fresh Graduate & Profesional
Menarik Dibaca: Harga Emas Lanjut Naik Hari Kelima saat Pasar Saham Asia Keok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













