kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.470.000   6.000   0,24%
  • USD/IDR 16.718   14,00   0,08%
  • IDX 8.710   23,95   0,28%
  • KOMPAS100 1.196   1,91   0,16%
  • LQ45 856   1,87   0,22%
  • ISSI 312   1,57   0,51%
  • IDX30 438   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 507   1,47   0,29%
  • IDX80 134   0,39   0,29%
  • IDXV30 139   0,32   0,23%
  • IDXQ30 139   0,29   0,21%

Obligasi Korporasi Tetap Atraktif di Tengah Ekspektasi Pemangkasan BI Rate


Senin, 15 Desember 2025 / 14:13 WIB
Obligasi Korporasi Tetap Atraktif di Tengah Ekspektasi Pemangkasan BI Rate
ILUSTRASI. IHSG Melemah-Suasana di BRI Danareksa Sekuritas, Jakarta (KONTAN/Cheppy A. Muchlis. Pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed membuka ruang pelonggaran kebijakan moneter lanjutan di dalam negeri.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Noverius Laoli

Hingga saat ini, Domingus berpandangan bahwa dampak pemangkasan suku bunga sudah mulai terlihat, di mana yield obligasi pemerintah seri benchmark turun mengikuti penurunan suku bunga BI. Yield obligasi korporasi pun berangsur turun meski belum turun terlalu besar nilainya.

Bagi investor obligasi, tren penurunan suku bunga ini menguntungkan harga obligasi. Karena harga dan yield obligasi bergerak berlawanan, turunnya yield otomatis meningkatkan harga obligasi yang ada di pasar.

Capital gain pun terbuka bagi investor, terutama untuk obligasi tenor panjang yang paling sensitif terhadap perubahan suku bunga.

Baca Juga: Dian Swastatika (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk Yang Jatuh Tempo, Segini Nilainya

Penurunan yield ini mengurangi biaya kupon yang harus ditawarkan perusahaan saat menerbitkan obligasi baru, sehingga biaya pendanaan via surat utang menjadi lebih murah dibanding tahun lalu. Likuiditas pasar obligasi pun meningkat dengan banyaknya penerbitan baru dan investor yang aktif transaksi.

Terus juga, penurunan suku bunga biasanya berpotensi mendorong perbaikan kondisi ekonomi dan menurunkan risiko kredit korporasi secara umum. Sehingga, kombinasi yield turun dan prospek ekonomi membaik ini memperkuat kepercayaan pasar obligasi.

Sedang terkait potensi pergerakan yield obligasi (government and corporate) ke depan di tengah ekspektasi BI-Rate yang berlanjut dipangkas pada tahun 2026, menurutnya yield kemungkinan melanjutkan tren turun meski dengan laju lebih perlahan.

“Artinya, harga obligasi berpotensi naik lagi. Bagi pemegang obligasi, ini positif karena capital gain masih bisa terjadi. Namun bagi pembeli baru di akhir 2026, mereka akan mendapatkan yield lebih rendah,” jelasnya.

Baca Juga: Pollux Hotels (POLI) Catatkan Obligasi Berkelanjutan Pertama di Sektor Hospitality

Dengan suku bunga acuan turun, instrumen pasar uang seperti deposito dan savings rate akan turun bunga, sehingga menjadi kurang menarik relatif terhadap obligasi. Reksadana pasar uang pun imbal hasilnya turun.

Sementara obligasi korporasi memberikan kupon rutin serta potensi apresiasi harga, sehingga tetap menjadi core holding bagi banyak investor. 

Selanjutnya: Karier di Susi Air: Trainee untuk Fresh Graduate & Profesional

Menarik Dibaca: Harga Emas Lanjut Naik Hari Kelima saat Pasar Saham Asia Keok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×