kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Obligasi dan sukuk Oki Pulp & Paper Mills dinilai menarik


Jumat, 02 Juli 2021 / 07:15 WIB
Obligasi dan sukuk Oki Pulp & Paper Mills dinilai menarik


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Oki Pulp & Paper Mills akan menerbitkan obligasi korporasi dengan nilai Rp 3 triliun dan sukuk mudharabah senilai Rp 1 triliun. Bunga dari obligasi tersebut berkisar 7,25% hingga 10,25%. Sementara, bagi hasil per tahun dari sukuk adalah floating.

Penerbitan obligasi korporasi tersebut dibagi menjadi tiga seri. Pertama, seri A dengan nilai pokok sebesar Rp 1,32 triliun dengan tenor 370 hari dan menawarkan tingkat bunga tetap sebesar 7,25%. 

Lalu  seri B dengan nilai pokok sebesar Rp 1,35 triliun dengan tenor 3 tahun dan menawarkan tingkat bunga tetap 9,50%. Terakhir, seri C dengan nilai pokok sebesar Rp 33 miliar dengan tenor 5 tahun dan menawarkan tingkat bunga tetap 10,25%.  

Masa penawaran umum obligasi dan sukuk ini berlangsung sejak 30 Juni-2 Juli. Lembaga pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat nasional untuk surat utang jangka panjang PT Oki Pulp & Paper Mills di idA+ dan idA+ (sy). 

Baca Juga: Prospek obligasi korporasi menarik, tapi harus selektif

Ahmad Mikail Zaini Ekonom Sucor Sekuritas menilai tawaran obligasi dan sukuk dari PT Oki Pulp & Paper Mills menarik. Dia melihat dari sisi fundamental, perusahaan tersebut memiliki pasar yang kuat. Kebutuhan akan produk Oki Pulp & Paper juga berpotensi meningkat meski di tengah pandemi. 

Dari sisi rating, Mikail juga menilai aman. "Kupon yang ditawarkan sudah sesuai dengan rating dan tenor surat utang," kata Mikail. 

Sementara, bagi hasil per tahun dari sukuk secara floating akan mengikuti tingkat suku bunga BI seven days reverse repo rate untuk surat utang tenor 1 tahun. Sementara, untuk surat utang yang lebih panjang akan mengikuti yield obligasi pemerintah dengan tenor yang sama. 

"Biasanya imbal hasil sukuk akan lebih tinggi dari obligasi konvensional sehingga akan ada spread yang lebih tinggi," kata Mikail. Untuk kisaran spread Mikail mengatakan biasanya perusahaan akan menyesuaikan dengan pendapatan maupun rating perusahaan itu sendiri. 

Baca Juga: Ini rencana bisnis Tjiwi Kimia (TKIM) dan Indah Kiat (INKP) pada tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×