kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

November, volume transaksi multilateral BBJ naik 32,5%


Senin, 06 Desember 2010 / 15:38 WIB
November, volume transaksi multilateral BBJ naik 32,5%
ILUSTRASI. Ilustrasi Hakim di Pengadilan


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Peningkatan volume transaksi multilateral di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) berlanjut.

Selama November, volume perdagangan kontrak multilateral di bursa berjangka pertama di tanah air ini tercatat 3.859 lot, atau naik 32,5% dibanding bulan sebelumnya yaitu 2.913 lot.

Dengan demikian, kinerja multilateral di BBJ terus mengalami kemajuan sejak September lalu. Kenaikan signfikan memang mulai terlihat sejak September 2010, bertepatan dengan pelaksanaan kewajiban transaksi multilateral 5% kepada setiap pialang yang bertransaksi di bursa berjangka tanah air. Pada bulan tersebut, volume transaksi melonjak hingga 464% menjadi 2.482 lot, dibanding Agustus hanya 440 lot.

Direktur BBJ, Roy Sembel menyebut, kemajuan volume transaksi ini disebabkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu dengan pelaksanaan program pengembangan produk, peningkatan relation ship, edukasi, sosialisasi, juga peningkatan teknologi melalui keberadaan JAFeTS 3.

"Selain itu, faktor volatilitas harga emas dan kurs rupiah terhadap dollar AS, yang menarik minat investor bertransaksi," ulas Roy.

Di BBJ, dua produk multilateral yang memang paling aktif ditransaksikan sejak September adalah Kontrak Indeks Emas (KIE) dan Kontrak Gulir Emas USD (KGEUSD).

Sementara, faktor eksternal seperti dukungan Bappebti dan asosiasi juga menjadi faktor pendorong laju transaksi di BBJ.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×