Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) menyetujui rencana perusahaan untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham perusahaan.
Vice President Investor Relations and Corporate Communications, Lukito Kurniawan Gozali mengatakan, buyback akan dilakukan paling banyak 10% atau maksimal 618,64 juta saham.
Salah satu tujuan buyback ini untuk menstabilkan harga saham perseroan. "Melalui rencana buyback ini, perusahaan berusaha menjaga harga saham pada tingkat yang baik bagi pemegang saham," katanya dalam Public Expose ROTI di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (17/7).
Selain itu, buyback juga akan memberikan fleksibilitas bagi perseroan dalam mengelola modal jangka panjang. "Kita bisa melakukan buyback selama 18 bulan ke depan," imbuh Lukito.
Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan mengenai rencana buyback ini terkait sumber dana yang digunakan untuk membeli kembali saham.
Apabila menggunakan asumsi harga rata-rata buyback saham sama dengan penutupan 29 Juni 2018 sebesar Rp 940 per saham, ROTI membutuhkan dana sebesar Rp 581,52 miliar untuk aksi korporasi ini.
Di lain sisi, ROTI memiliki kas sebesar Rp 1,79 triliun, yang mana Rp 1,3 triliun merupakan dana dari penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Sampai 31 Maret 2018, dana HMETD ROTI yang belum digunakan sebesar Rp 1,2 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi BEI yang dipublikasikan pada 9 Juli 2018, Sekretaris Perusahaan ROTI, Sri Mulyana menjelaskan, jumlah saham yang dibeli kembali oleh perseroan akan disesuaikan dengan dana yang tersedia dari luar dana HMETD serta belum digunakan perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News