kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Nilai Tukar Yen Menguat Seiring Kenaikan Permintaan Safe Haven


Jumat, 07 Maret 2025 / 11:51 WIB
Nilai Tukar Yen Menguat Seiring Kenaikan Permintaan Safe Haven
ILUSTRASI. Samples of new Japan yen banknotes are pictured at the National Printing Bureau Tokyo Plant in Tokyo on June 19, 2024. The Bank of Japan will begin issuing on July 3rd, 2024. ( The Yomiuri Shimbun )


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Yen Jepang menguat melewati 148 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (7/3), atau mencapai level tertinggi dalam lima bulan di tengah meningkatnya permintaan safe haven. Kondisi ini didorong oleh meningkatnya perang dagang global dan perubahan kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. 

Seperti dikutip Tradingeconomics, perkembangan ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi dampaknya terhadap ekonomi AS, yang mendorong para pedagang untuk beralih dari dolar AS ke yen dan franc Swiss (CHF). Di dalam negeri, baik yen maupun imbal hasil obligasi pemerintah Jepang telah didukung oleh ekspektasi kuat bahwa Bank of Japan akan terus menaikkan suku bunga tahun ini. 

Baca Juga: Giliran BoJ Naikkan Suku Bunga, Yen Jepang Berpotensi Kuat Tahun Ini

Deputi Gubernur BOJ Shinichi Uchida mencatat minggu ini bahwa bank sentral dapat lebih lanjut meningkatkan suku bunga jika perkiraan ekonominya terpenuhi, yang menandakan bahwa keluar dari program pelonggaran moneter yang ekstensif baru saja dimulai. 

Uchida juga menekankan bahwa kondisi moneter tetap sangat akomodatif, menyoroti bahwa pengurangan BOJ dalam kepemilikan Obligasi Pemerintah Jepang telah terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×