kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nilai Tukar Rupiah Menguat Pekan Ini, Pernyataan The Fed Jadi Pendorongnya


Jumat, 02 Desember 2022 / 20:34 WIB
Nilai Tukar Rupiah Menguat Pekan Ini, Pernyataan The Fed Jadi Pendorongnya
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah spot menguat 0,88% ke level Rp 15.425 per dolar AS.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah spot menguat 0,88% ke level Rp 15.425 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (2/12). Sementara dalam sepekan, rupiah menguat 1,58% dari posisi Rp 15.673 pada penutupan Jumat pekan lalu.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, penguatan rupiah didorong oleh pernyataan The Fed terkait suku bunga acuannya. Bank sentral AS ini mengindikasikan kenaikan suku bunga acuan yang tidak terlalu besar. 

Hal ini seiring dengan ekspektasi inflasi yang mulai menurun. Pernyataan The Fed mengurangi tekanan di pasar sehingga membuat yield US treasury tergerus.

Rilis inflasi dalam negeri yang lebih rendah juga menjadi sentimen positif bagi rupiah. "Kondisi ini mencerminkan keberhasilan pemerintah mengendalikan harga bahan makanan dan menurunkan ekspektasi inflasi yang dikhawatirkan meningkat ke depan," kata Reny saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (2/12). 

Baca Juga: Rupiah Spot Perkasa, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 15.426 Per Dolar AS

Sebagai informasi, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2022 adalah sebesar 5,42% year on year (YoY). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 5,71% YoY. 

Analis DCFX Futures Lukman Leong menambahkan, sentimen positif untuk rupiah juga berasal dari adanya ekspektasi pelonggaran kebijakan zero-covid di China. Jika hal ini terjadi, maka akan meningkatkan permintaan energi dari negara tersebut yang  memberi keuntungan bagi Indonesia sebagai eksportir komoditas energi. 

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, pasar juga mengantisipasi data gaji non-pertanian (non-farm payroll) AS untuk November 2022. Berkat penguatan rupiah, indeks dolar mendekati posisi terendah selama 16 minggu, yakni di bawah 105.

Baca Juga: Makin Perkasa, Rupiah Spot Menguat ke Rp 15.437 Per Dolar AS Pada Tengah Hari Ini

Untuk pekan depan, ketiganya memprediksi rupiah akan lanjut menguat. "Investor akan menantikan data cadangan devisa Indonesia, indeks kepercayaan konsumen dan penjualan retail," ucap Lukman.

Sutopo memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.300 per dolar AS-Rp 15.500 per dolar AS pada pekan depan. Sementara itu, estimasi Reny ada di Rp 15.315 per dolar AS-Rp 15.525 dan Lukman di Rp 15.300 per dolar AS-Rp 15.700 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×