Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan perdana usai libur lebaran, Selasa (16/4).
Mengutip Bloomberg, Selasa (16/4), nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup ambruk 2,07% ke Rp 16.175 per dolar AS. Sedangkan indeks dolar AS menguat 0,08% ke 106,29.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebutkan, depresiasi rupiah merupakan yang terdalam pada kawasan Asia. Kurs rupiah melewati level Rp 16.000 per dolar AS untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir.
Josua menjelaskan, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS akibat kumulasi beberapa indikator dan kejadian pada saat periode libur panjang Idul Fitri.
Baca Juga: Dolar AS Kian Perkasa, Apa Kabar Likuiditas Valas Perbankan?
Ditambah, data-data terkini menunjukkan bahwa ekonomi AS tetap solid, dimana inflasi tahunan tercatat meningkat, initial jobless claims juga menurun, dan penjualan ritel menguat.
“Hal tersebut mengindikasikan penundaan pemotongan suku bunga kebijakan oleh The Fed atau lebih dikenal dengan higher for longer,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Salasa (16/4).
Selain itu, Josua mengatakan bahwa pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan tingkat suku bunga kebijakan pada level saat ini, hingga akhir kuartal II-2024, dan baru akan mulai melakukan pemangkasan pada September 2024.
Baca Juga: Kurs Rupiah Diprediksi Kembali Melemah Pada Rabu (17/4)
Di sisi lain, Josua bilang, sentimen berikutnya yang membuat dolar AS menguat yaitu, kembali memanasnya konflik geopolitik di Timur Tengah setelah Iran menyerang Israel, sehingga menyebabkan banyak investor cenderung menjadi risk-off dan lebih meminati aset safe haven seperti emas, dan menghindari emerging markets atau aset berisiko.
Kemudian, sentimen lainnya, Josua mengatakan, datang dari Bank sentral Tiongkok atau PBoC yang hari ini, Selasa (16/4) memberikan sinyal untuk membiarkan pelemahan Yuan terjadi atau weakening fixing, sehingga berdampak pada pasar keuangan kawasan Asia.
“Besok, Rabu (17/4), kami proyeksi rupiah berpotensi akan kembali bergerak melemah di kisaran Rp 16.050 per dolar AS–Rp 16.250 per dolar AS,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News