kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Menguat pada Senin (30/1)


Minggu, 29 Januari 2023 / 18:38 WIB
Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Menguat pada Senin (30/1)
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah berpotensi menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (30/1).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (30/1). Sentimen pergerakannya berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, investor menantikan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) dan data non-farm payrolls (NFP) AS. Pergerakan rupiah berpotensi menguat apabila pada pertemuan FOMC tidak ada kejutan dari bank sentral AS Federal Reserve.

Dari domestik, pelaku pasar menanti rilis data inflasi Indonesia yang diperkirakan turun. "Inflasi yang menurun akan mendukung rupiah karena meredanya kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi," kata Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (29/1).

Baca Juga: Rupiah Menguat, Kinerja Reksadana Dolar AS Positif

Bernada serupa, Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, pelaku pasar akan wait and see keputusan moneter The Fed dalam pertemuan FOMC, Rabu (1/2). Gubernur The Fed Jerome Powell dan rekan-rekannya akan dihadapkan pada beberapa sinyal beragam tentang ekonomi.

Tekanan inflasi akhirnya tampak moderat, tetapi itu terjadi karena permintaan goyah dan pertumbuhan ekonomi mulai kehilangan tenaga. Sementara itu, pasar tenaga kerja tetap sangat ketat.

"Kekhawatiran para pembuat kebijakan adalah bahwa meskipun inflasi mereda, inflasi dapat kembali berayun kapan saja jika pasar kerja tetap sangat ketat," ucap Sutopo.

Baca Juga: Permintaan SUN Diprediksi Makin Ramai Pekan Depan

Menurut dia, The Fed harus tetap membatasi sampai melihat beberapa kerusakan nyata dalam jumlah pekerjaan. Pasar telah priced in atas kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) pada pekan depan.

Reaksi dolar AS sebagian besar akan bergantung pada apa yang dikatakan Jerome Powell selama konferensi persnya. Menurut Sutopo, Powell mungkin tidak akan terlalu senang dengan pelonggaran dramatis dalam kondisi keuangan, yang telah kembali ke posisi semula ketika The Fed memulai siklus pengetatan.

Sutopo memprediksi, rupiah akan menguat terbatas dalam rentang Rp 14.825 per dolar AS-Rp 15.000 per dolar AS pada Senin (30/1). Lukman juga melihat kemungkinan rupiah menguat lebih besar karena momentum dari sentimen positif akhir-akhir ini masih kuat. Perkiraan dia, kisaran pergerakan rupiah berada di Rp 14.750 per dolar AS-Rp 15.250 per dolar AS.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 0,25% ke Rp 14.985 per dolar AS pada Jumat (27/1). Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah berada di angka Rp 14.978 per dolar AS atau melemah 0,09% dari Rp 14.964 per dolar AS dari hari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×