kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   18,00   0,11%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

Rupiah Menguat, Kinerja Reksadana Dolar AS Positif


Minggu, 29 Januari 2023 / 14:53 WIB
Rupiah Menguat, Kinerja Reksadana Dolar AS Positif
ILUSTRASI. Reksadana dolar AS dengan investasi di dalam negeri masih menarik tahun ini.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat belakangan ini. Hal itu pun berdampak positif terhadap kinerja reksadana berbasis dolar AS.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, indikasi bahwa The Fed tidak akan bertindak seagresif tahun 2022 dalam menaikkan suku bunga acuannya menyebabkan indeks dolar AS melemah belakangan ini.

“Itu yang menjadi salah satu alasan mengapa rupiah dan mata uang lainnya menguat. Akibatnya, kinerja reksadana berbasis dolar AS terdampak positif,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (27/1).

Baca Juga: Potensi Cuan Berinvestasi di SBR012, Simak Tips Belanja SBN Ritel!

Menurut Rudiyanto, umumnya portofolio reksadana saham dan campuran dolar AS terdiri dari obligasi dengan mata uang dolar AS dan saham dengan mata uang rupiah.

Untuk porsi saham rupiah, karena nilai aktiva bersih (NAB) reksadana menggunakan mata uang dolar AS, maka setiap hari selalu dihitung kembali dengan menggunakan nilai tukar terbaru.

“Jadi ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat, maka nilai NAB juga naik,” ujar dia.

Baca Juga: Tak Ada Kata Terlambat Berinvestasi Bagi Direktur KSK Insurance Suharjo Lumbanraja

Rudiyanto mengatakan, reksadana dolar AS dengan investasi di dalam negeri masih menarik tahun ini. Sebab, terdapat potensi penurunan suku bunga acuan global di semester kedua tahun 2023.

Sentimen yang akan mempengaruhi kinerja reksadana dollar di tahun 2023 di antaranya ialah potensi terjadinya resesi global, potensi kenaikan atau penurunan suku bunga The Fed, dan indikasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

“Sementara, reksadana dolar AS yang investasinya di luar negeri kurang relevan, karena berbeda aset dasar,” ujar dia.

Baca Juga: Suku Bunga BI Naik, Reksadana Pasar Uang Dapat Dampak Positif

Sejalan, Director & Chief Investment Officer, Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia Ezra Nazula mengatakan, reksadana dolar AS berpotensi menarik pada tahun 2023. Sebab, kenaikan kenaikan siklus suku bunga The Fed telah mendekati puncaknya.

“Sehingga, imbal hasil telah mencapai puncaknya dan ada potensi turun kembali yang menyebabkan harga obligasi cenderung naik dan capital gain,” ungkap dia kepada Kontan, Jumat (27/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×