kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.200   -59,00   -0,36%
  • IDX 6.909   -18,45   -0,27%
  • KOMPAS100 1.005   -2,63   -0,26%
  • LQ45 769   -3,42   -0,44%
  • ISSI 227   0,12   0,05%
  • IDX30 396   -3,05   -0,76%
  • IDXHIDIV20 458   -4,29   -0,93%
  • IDX80 113   -0,29   -0,26%
  • IDXV30 113   -1,21   -1,06%
  • IDXQ30 128   -1,04   -0,80%

Nilai keseimbangan baru rupiah ada di level Rp 14.000 per dolar AS?


Senin, 15 Juni 2020 / 17:26 WIB
Nilai keseimbangan baru rupiah ada di level Rp 14.000 per dolar AS?
ILUSTRASI. Teller Bank menghitung mata uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (7/4). Rupiah berhasil membalikkan keadaan dan ditutup menguat pada perdagangan hari ini. Selasa (7/4), rupiah di pasar spot menguat ke level Rp 16.200 per dolar Amerika Serikat


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah berhasil menembus level psikologis Rp 14.000 pada pekan lalu. Rupiah kini berada dalam tren pelemahan dan kembali ke level Rp 14.000-an. Hari ini, Senin (15/6) rupiah ditutup di level Rp 14.115 per dolar Amerika Serikat (AS).

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menyebut rupiah saat ini memiliki support di level Rp 13.800 dan resistance di level Rp 14.200. Dengan rentang tersebut, Alwi menyebut titik keseimbangan rupiah berada di level Rp 14.000.

Baca Juga: Rupiah menguat 0,12% ke Rp 14.115 per dolar AS pada akhir perdagangan Senin (15/6)

Pergerakan rupiah ke depan dinilai Alwi masih sangat bervariasi. Di satu sisi kekhawatiran akan adanya gelombang kedua virus corona membuat investor menjauhi aset berisiko. Jika kekhawatiran tersebut terjadi, sangat mungkin menghambat rupiah, bahkan memukul kembali ekonomi global. 

Namun di sisi lain, sentimen risk on tetap terjaga berkat berbagai stimulus pemulihan ekonomi dan data ekonomi yang membaik.

“Dari dalam negeri, neraca perdagangan mengalami surplus US$ 2.09 miliar. Sementara dari eksternal, rilis data terbaru menunjukkan bahwa perbaikan ekonomi dunia masih berada di jalur yang tepat,”ujar Alwi kepada Kontan.co.id, Senin (15/6).

Baca Juga: Tengah hari, rupiah menguat ke level Rp 14.110 per dolar AS

Alwi menyebut, dari China dilaporkan bahwa output industri pada Mei 2020 tumbuh 4,4% secara year on year (yoy). Meski penjualan ritel pada Mei turun 2,8% yoy, namun Alwi menyebut angka tersebut masih lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang anjlok 7,5%.

Namun, sejauh ini Alwi cenderung melihat rupiah baru akan menguat jika sentimen risk on kembali meningkat. Salah satu faktornya adalah masalah utama bisa diatasi, yakni kekhawatiran mengenai virus corona selesai.

“Selain itu, kebijakan the Fed yang tetap mempertahankan suku bunga rendah, setidaknya sampai tahun 2022 bisa menjadi amunisi tambahan buat rupiah. Kondisi ini memungkinkan adanya aliran dana yang masuk ke dalam negeri karena faktor carry trade,” tambah Alwi.

Baca Juga: Rupiah di kurs tengah BI menguat ke Rp 14.228 per dolar AS pada Senin (15/6)

Alwi menilai sepanjang semester II-2020 mendatang rupiah masih akan berada di kisaran Rp 14.000-an per dolar AS.

Bila sentimen bisa terus membaik dan mendukung rupiah, Alwi memproyeksikan rupiah bisa ditutup di kisaran Rp 13.500 per dolar AS pada akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×