Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Indeks saham Nikkei Jepang kembali melemah pada perdagangan Senin (14/7), mencatat penurunan untuk hari ketiga berturut-turut.
Sentimen investor tertekan oleh kebuntuan pembicaraan dagang dengan Amerika Serikat (AS) serta kekhawatiran jelang pemilu majelis tinggi Jepang pada 20 Juli mendatang.
Indeks Nikkei 225 ditutup turun 0,3%, sementara indeks Topix yang lebih luas bergerak datar.
Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Melemah 0,20% ke Level Rp 16.250 per Dolar AS pada Senin (14/7)
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba sebelumnya menyatakan bahwa Jepang akan melanjutkan negosiasi tarif dengan AS.
Setelah Presiden AS Donald Trump pekan lalu mengumumkan kenaikan tarif hingga 25% terhadap produk impor asal Jepang yang mulai berlaku 1 Agustus.
Namun, negosiasi tersebut berpotensi terganggu oleh dinamika politik dalam negeri.
Prospek koalisi yang dipimpin Ishiba untuk mempertahankan mayoritas di majelis tinggi terlihat semakin menipis menjelang pemilu.
"Jika partai penguasa kehilangan mayoritasnya di majelis tinggi, maka ada risiko negosiasi dagang dengan AS akan tertunda. Selain itu, kekhawatiran pasar terhadap perluasan belanja fiskal juga bisa meningkat," kata Fumika Shimizu, analis strategi di Nomura.
Baca Juga: IHSG Terus Menguat ke 7.084,3 di Sesi Pertama, BRPT, MAPA, TOWR Jadi Top Gainers LQ45
Menurut data bursa, terdapat 106 saham yang menguat di indeks Nikkei dan 119 saham yang melemah.
Saham yang mencatat penurunan tertajam di antaranya adalah perusahaan e-commerce Mercari yang anjlok 5,4%, disusul pembuat gim Nexon yang turun 4,2%.
Di sisi lain, saham produsen besar seperti Mitsubishi Heavy Industries Ltd dan IHI justru menguat masing-masing lebih dari 3,6%.
Weston Nakamura, analis pasar dari Across the Spread, menyebut bahwa waktu negosiasi dagang yang sesungguhnya kemungkinan akan berlangsung dalam jendela waktu yang sempit setelah pemilu majelis tinggi Jepang dan menjelang tenggat waktu tarif AS pada 1 Agustus.
Kendati demikian, Jepang dan Korea Selatan saat ini dinilai masih berada dalam posisi yang relatif lebih baik setelah Trump mengumumkan tarif lanjutan terhadap negara lain, seperti Brasil yang dikenakan tarif hingga 50%.
“Untuk hari Senin ini, posisi Jepang dan Korea tidak terlihat seburuk sebelumnya. Mereka tetap menjadi negara yang relatif difavoritkan,” ujar Nakamura.
Selanjutnya: Rupiah Spot Ditutup Melemah 0,20% ke Level Rp 16.250 per Dolar AS pada Senin (14/7)
Menarik Dibaca: Bentuk Ekosistem Perbankan, Bank Muamalat Gandeng Jaringan Sekolah Islam Terpadu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News