Sumber: Blooomberg |
TOKYO. Kasus permintaan bailout di salah satu negara Eropa mulai berimbas ke pasar Asia. Saham Jepang yang baru saja bangkit dengan energi domestik dipaksa jatuh ke level terdalam tiga pekan.
Penyebabnya, nilai tukar yen kembali naik seiring kekhawatiran terjadinya penarikan dana simpanan secara besar-besaran di Siprus. Nikkei 225 anjlok 1,7% menjadi 12.359,73 pada pukul 9:48 di pasar Tokyo. Ini adalah penurunan terbesar sejak 26 Februari. Indeks Topix mundur 1,3% ke 1.037,65 dengan semua 33 kelompok industri negatif.
"Reaksi pertama dari Eropa terjadi lagi, dan ada risiko penularan," ulas Shane Oliver, kepala strategi investasi di AMP Capital Investors Ltd, di Sydney. Indeks belum akan normal kembali sampai pasar mendapatkan kejelasan mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
Toyota Motor Corp, produsen mobil terbesar dunia, turun 2% setelah yen menguat terhadap semua mata uang utama dunia. Nippon Sheet Glass Co, yang 41% total pendapatannya berasal dari Eropa, minus 1,8%. Panasonic Corp naik 1,6% setelah surat kabar Nikkei melaporkan, perusahaan ini keluar dari bisnis televisi plasma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News