Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Nilai tukar yen Jepang melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Tekanan terhadap yen datang dari sentimen pasar yang tengah menanti hasil pemilihan gubernur Bank of Japan (BoJ) pada pekan depan.
Pasangan EUR/JPY, Jumat (22/2), menguat 0,33% menjadi 123,22 dibandingkan sehari sebelumnya. Pairing AUD/JPY menguat 1,07% menjadi 96,418. Sementara, pasangan USD/JPY menguat 0,33% menjadi 93,42.
Nanang Wahyudin, analis SoeGee Futures, mengatakan, meski pergerakan pasangan EUR/JPY saat ini masih dipengaruhi oleh faktor pemilihan gubernur BoJ, namun secara tren sebenarnya euro lebih besar mengalami tekanan ketimbang yen. Kondisi perekonomian Eropa yang masih labil, ditandai rilis beberapa data ekonomi yang negatif selama sepekan lalu, melemahkan euro.
“Penguatan pairing EUR/JPY kemungkinan hanya sementara. Pemilu parlemen di Italia serta pemilihan presiden di Cyprus bisa menjadi batu ganjalan bagi pemulihan ekonomi Eropa yang sejauh ini masih tersendat-sendat,” kata Nanang.
Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures, mengatakan, untuk pasangan AUD/JPY, sentimen positif yang sedang menaungi dollar Australia membuat pairing ini akan melanjutkan penguatan. Optimisme perbaikan ekonomi di China sebagai mitra dagang utama Australia, akan berdampak positif pada ekonomi negeri kanguru ini.
Namun, potensi pemotongan suku bunga oleh Reserve Bank of Australia (RBA) tampaknya masih memberi tekanan yang cukup besar terhadap aussie, sebutan dollar Australia. Ada indikasi Australia bakal lebih mengoptimalkan sektor ekonomi non-tambang, sebagai antisipasi perubahan harga komoditas global.
Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri, mengatakan, untuk pairing USD/JPY pergerakannya cenderung sideways. “Pasar tidak akan terlalu aktif sampai gubernur BoJ baru terpilih,” kata Kiswoyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News