Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Harga nikel tergerus dari level tertinggi satu tahun setelah minyak mentah melanjutkan pelemahan. Turunnya harga minyak memicu kekhawatiran prospek permintaan komoditas global.
Mengutip Bloomberg, Kamis (11/8) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun 1,4% ke level US$ 10.705 per metrik ton sebelum diperdagangkan di level US$ 10.750 pada pukul 14.24 waktu Shanghai. Pada hari Rabu (10/8), harga nikel menanjak 0,7% di level US$ 10.860 per metrik ton atau level tertinggi sejak 10 Agustus 2015.
Harga nikel telah menguat lebih dari 20% tahun ini di tengah meningkatnya permintaan dari China dan gangguan pasokan di Filipina selama audit lingkungan pada tambang di negara tersebut. Sementara harga minyak tergerus lantaran cadangan minyak Amerika Serikat (AS) menunjukkan peningkatan.
"Nikel terkoreksi sebelum menguat di musim gugur ketika manufaktur menggeliat dan mendorong permintaan," ujar Zhao Qiannan, analis Beijing Newnie E-commerce Co., seperti dikutip Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News