kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nikel Terburuk, Harga Emas Justru Jawara Sepanjang 2023


Minggu, 31 Desember 2023 / 12:39 WIB
Nikel Terburuk, Harga Emas Justru Jawara Sepanjang 2023
ILUSTRASI. Nikel menjadi komoditas logam dengan kinerja terburuk di tahun 2023.


Reporter: Akhmad Suryahadi, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nikel menjadi komoditas logam dengan kinerja terburuk di tahun 2023. Harga nikel diprediksikan belum akan pulih dalam waktu dekat.

Tahun ini, harga nikel turun 44,74%. Ini adalah penurunan harga nikel paling tajam sejak tahun 2008.

Sementara harga tembaga naik tipis 2,2% sepanjang 2023. Harga timah pun menguat 2,45% setahun penuh. Harga bijih besi menguat 20% di pasar Singapura.

Harga logam tertekan oleh perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian outlook pertumbuhan China. Indeks enam logam di London Metal Exchange turun 5,6% sepanjang tahun 2023, yang merupakan penurunan tahun kedua.

"Pasokan nikel terus tumbuh tetapi konsumsi tidak menunjukkan perbaikan," kata analis Huatai Futures dalam catatan yang dikutip Bloomberg.

Investor pun bertaruh bahwa harga nikel masih akan turun. Posisi net-short nikel terbesar di antara logam lain pada 20 broker terbesar di Shanghai Futures Exchange dalam enam bulan terakhir.

Baca Juga: Harga Emas Antam Naik 10% Tahun Ini, Tapi Anda Hanya Utung Tipis! Begini Hitungannya

Logam Akhir 2023 Akhir 2022 % Harga Rata-Rata 2023
Logam Industri (US$ per metrik ton)
Nikel 16.603 39.948 -58,44 21.688
Timah 25.415 24.808 2,45 25.912
Tembaga 8.559 8.372 2,23 8.523
Logam Mulia (US$ per ons troi)
Emas 2.062,98 1.824,02 13,10 1.943,13
Paladium 1.100,24 1.792,68 -38,63 1.340,17
Platinum 991,9 1.074,29 -7,67 967,58
Perak 23,79 23,95 -0,67 23,4

Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan memproyeksi kelebihan pasokan nikel masih akan terjadi. Hal ini didorong oleh naiknya produksi nikel dari Indonesia dan beroperasinya smelter baru nikel kelas 1 baru di China.

Analis MNC Sekuritas Alif Ihsanario menilai, nasib nikel kemungkinan belum akan membaik tahun depan. Lantaran, prospek nikel masih dibayangi lesunya aktivitas perekonomian China dan penurunan sektor properti di negeri panda tersebut.

Sementara, kenaikan harga tembaga terutama disokong oleh penguatan di kuartal keempat. Kenaikan harga tembaga dipicu oleh optimisme bahwa Federal Reserve akan segera memulai pemangkasan suku bunga tahun depan.

Goldman Sachs memperkirakan, harga tembaga akan menyentuh US$ 10.000 per metrik ton dalam 12 bulan ke depan.

Baca Juga: Pandangan Schroder Indonesia untuk Pasar Saham dan Obligasi di Tahun 2024

Pada logam mulia, emas mencatat kenaikan tertinggi. Harga emas spot naik 13,10% sepanjang 2023 dan ditutup pada US$ 2.062,98 per ons troi. Sementara harga paladium mencatat kinerja terburuk di barisan logam mulia.

Kenaikan harga emas disokong oleh prediksi pemangkasan suku bunga di tahun depan. Selain itu, pembelian emas oleh bank-bank sentral dunia menjadi penopang besar. 

Bloomberg melaporkan, exchange-traded fund (ETF) menambahkan koleksi emas dan perak. Tetapi, reksadana berbasis komoditas yang ditransaksikan di pasar justru mengurangi kepemilikan paladium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×