Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. PT Newmont Nusa Tenggara optimistis melakukan penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) tahun depan. Hal itu diungkapkan Direktur Utama Newmont Martiono Hadianto di Jakarta, Kamis (23/12).
Namun Martiono belum bisa menentukan kapan hajatan besar tersebut dilakukan. "Kita menunggu proses divestasi yang akan dilakukan pemerintah karena kementerian ESDM sudah menyurati kita," ungkapnya. Saat ini pun pemerintah sudah menyatakan siap mengambil 7% saham Newmont tersebut.
Sayangnya, Martiono belum tahu BUMN mana saja yang akan mengambil 7% saham perusahaannya. Kabarnya selain akan melangsungkan proses IPO, Newmont pun sempat melirik pendanaan melalui obligasi. "Tapi kita lebih memilih IPO saja," lanjut Martiono.
Newmont pun belum mengetahui berapa dana yang ditargetkan dari IPO ini. Alasannya, saat ini pihaknya belum memulai proses IPO.
Sebelumnya Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan jika sektor tambang adalah salah satu kekuatan Indonesia. Apalagi, kata Agus, Newmont mempunyai lima kawasan tambang yang masih dalam taraf pengolahan awal.
Artinya, Newmont memiliki potensi yang bagus ke depan. Terlebih margin perusahaan tambang masih bagus dan komoditi tambang itu harganya sedang tinggi dan baik sekali.
Bukan itu saja, menurut Agus pembelian berguna untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan-perusahaan besar dan berpengaruh terhadap rakyat Indonesia sebagian sahamnya dimiliki oleh pemerintah. "Tujuannya meyakinkan tata kelolaannya baik dan semua standar pengelolaan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku," kata mantan Direktur utama Bank Mandiri tersebut.
Cuma Agus enggan mengungkap berapa besar dana yang dikeluarkan pemerintah untuk membeli 7% saham itu. Dia bilang, pemerintah telah menyatakan minat membeli 7% saham Newmont dan kemampuan keuangannya ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News