Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi melanjutkan tren penguatan. Data domestik yang solid diproyeksikan akan menjadi faktor katalis positif untuk pergerakan rupiah pada Senin (15/11).
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, data domestik yang akan dinantikan pasar pada esok hari adalah rilis data neraca perdagangan. Menurutnya, data tersebut akan kembali mencatatkan hasil yang positif sehingga bisa mendorong penguatan rupiah.
“Data ekspor Indonesia masih akan kembali tumbuh double digit, sehingga data trade balance juga akan kembali surplus. Ini akan jadi katalis positif untuk rupiah besok,” kata Reny kepada Kontan.co.id, Jumat (12/11).
Baca Juga: IHSG sentuh all time high, investor disarankan waspadai koreksi
Lebih lanjut, dari sisi eksternal, Reny menilai posisi investor asing akan wait and see selepas data inflasi Amerika Serikat (AS) yang dirilis pertengahan pekan kemarin lebih tinggi dari ekspektasi. Menurutnya, investor asing akan menunggu data ekonomi AS lain sebelum mengubah ekspektasi mereka soal kemungkinan The Fed naikkan suku bunga acuan lebih cepat dari perkiraan.
Untuk perdagangan Senin, Reny memperkirakan, rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.210 - Rp 14.287 per dolar AS dengan kecenderungan menguat.
Adapun, pada akhir pekan kemarin, rupiah spot ditutup menguat 0,41% ke level Rp 14.219 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara jika dalam sepekan, rupiah spot sudah berhasil menguat 0,78%.
Penguatan juga terjadi di kurs JISDOR, mata uang Garuda ini mengakhiri perdagangan Jumat (12/11) di level Rp 14.243 per dolar AS alias menguat 0,31%. Jika dihitung dalam sepekan, penguatannya mencapai 0,91%.
Selanjutnya: Rupiah bergerak sideways cenderung menguat dalam sepekan, ini sentimennya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News